Suara.com - Presenter Feni Rose tidak dapat menahan rasa harunya ketika mendengar kisah hidup Iqbal Ramadhan, anak dari Machica Mochtar dengan Jenderal Moerdiono.
Hadir di podcast Feni Rose pada Sabtu (31/8/2024), anak semata wayang mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu menceritakan bagaimana dahulu dirundung karena tidak diakui.
"Soalnya waktu kecil kan banyak sorotan, aku ngalamin diskriminasi ya. Kalau aku ngelihat beberapa guru, orang tua teman, ngelihat aku kayak orang yang tidak diinginkan. Aku merasakan itu," ungkap Iqbal.
Iqbal juga kerap mendengar sindiran-sindiran tentang statusnya sebagai anak dari pernikahan siri.
Baca Juga: Aksi Heroik Iqbal Ramadhan Anak Jenderal Moerdiono Dampingi Teman saat Demo, Malah Ikut Dianiaya
"Beberapa kali ada kalau tidak salah aku dengar, 'Ini kan anak hasil nikah siri' (atau) 'Ini tidak sah secara hukum negara', padahal lebih jauh secara hukum Islam dia sah. 'Oh kamu anak nggak keurus ya', begitulah, ada tapi tidak dianggap sebagai bagian (dari keluarga)," sambungnya.
Selain itu, Iqbal juga tidak pernah bertemu dengan sosok ayahnya sama sekali. Bahkan, ia sempat berpikir tidak memiliki ayah.
"Waktu kecil itu kan aku belum banyak mengetahui latar belakang aku sendiri, ya. Terus enggak pernah melihat sosok ayah. Jadi tuh pertama aku mempertanyakan sosok ayah itu ketika sering baca kisah-kisah tentang nabi," imbuh aktivis muda tersebut.
Iqbal sampai mengira kelahirannya mirip dengan Nabi Isa yang dilahirkan tanpa ayah.
"Waktu itu ada Nabi Isa Alaihissalam. Aku baca terlahir tanpa seorang ayah, aku dulu kiranya kayak seperti itu," lanjutnya.
Meski Iqbal tidak pernah bertemu hingga Jenderal Moerdiono meninggal, ia tetap tidak menyesalinya. Anak pedangdut ini justru lebih sedih jika tidak pernah mendoakan ayahnya.
"Pengin (bertemu), tapi belum pernah. Sepertinya lebih menyesal kalau aku nggak pernah mendoakan ayah ya, daripada enggak pernah ketemu. Seenggaknya aku masih bisa ke makam," pungkasnya.
Pernyataan Iqbal seketika membuat Feni Rose terharu. Ia sampai menahan tangis saat memuji sifat kebesaran hatinya.
"Anaknya berjiwa besar sekali," puji Feni Rose yang sempat tidak bisa berkata-kata.