Suara.com - Artis lawas Machica Mochtar menceritakan kembali pertemuan pertamanya dengan mantan suaminya, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Moerdiono, sebelum akhirnya menikah.
Tak seperti kenangan manis pada umumnya, awal pertemuan Machica dengan mendiang justru terkesan menjadi hal memalukan.
Saat itu, Machica Mochtar sedang diundang ke Bali sebagai pengisi acara untuk kampanye salah satu partai. Karena datang terlambat ke tempat orasi acara partai, Machica lantas kebingungan mencari tempat duduk.
“Karena udah full kan, ada lah yang kosong, saya langsung duduk di situ. Ternyata tempat yang kosong ini yang lagi pidato itu,” kata Machica saat berbincang dengan Ashanty di podcast Ngobrol Asix, dikutip pada Rabu (4/9/2024).
Barisan kursi yang ditempati Machica ternyata disediakan untuk para petinggi partai. Ketika itu, dia diajak berbincang dengan Moerdiono yang duduk di sebelahnya.
Moerdiono bahkan sempat meminjam rompi Machica Mochtar dan menanyakan dari mana asal penyanyi dangdut tersebut.
Saat menyebutkan daerah tempatnya tinggal, Moerdiono kebingungan dan menanyakan kembali kepada Machica Mochtar. Namun wanita asal Sengkang, Sulawesi Selatan itu justru menjawab dengan ketus pertanyaan sang Jenderal.
“Cari aja di peta pak, saya nggak tahu juga, cari di peta,” ujarnya mengulang ucapannya waktu itu.
Baca Juga: Aksi Heroik Iqbal Ramadhan Anak Jenderal Moerdiono Dampingi Teman saat Demo, Malah Ikut Dianiaya
Machica tak pernah tahu kalau Moerdiono adalah salah satu orang penting di pemerintahan Soeharto kala itu.
“Saya nggak tahu siapa dia, demi Allah,” ungkapnya.
Tak lama mereka berbincang, Moerdiono dipanggil ke atas panggung untuk berpidato. Baru setelahnya, Machica sadar bahwa yang mengajaknya bicara adalah salah satu menteri di kabinet Soeharto.
“Pas dia berdiri, aduh itu jantung saya mau copot. Kaki saya nggak berhenti gemeter kan,” kata pelantun lagu Ilalang itu.
Akhirnya setelah Moerdiono turun dari panggung, Machica Mochtar langsung meminta maaf dan mencium tangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) era Order Baru itu.
Dengan rendah hati, Moerdiono lalu memaafkan wanita yang akhirnya menjadi istrinya itu.
“Kepala saya digini-giniin sama dia (elus). Ya udah sekarang kita nyanyi ya. Ya udah akhirnya sampai situ pertemuan pertama saya,” kenang Machica Mochtar.
Kontributor : Rizka Utami