Suara.com - Bunga Zainal menceritakan kronologi lengkap kasus penipuan yang membuatnya merugi sekitar Rp15 miliar.
Cerita bermula saat Bunga Zainal dan suami, Sukhdev Singh berkenalan dengan pelaku yang berinisial CD dan suaminya SFS pada 2020. Momen pertemuan itu mengawali terjalinnya hubungan baik antara kedua pasangan suami istri.
"Perkenalan saya dengan para terlapor dimulai sekitar tahun 2020, bertempat di Bali. Pertemuan tersebut menjadikan para terlapor sangat dekat hubungannya dengan saya dan suami saya, sampai kemudian kami sering mengajak mereka makan dan nongkrong bersama selama di Bali," kata Bunga Zainal saat menggelar jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: 5 Kronologi Bunga Zainal Kehilangan Uang Rp 15 Miliar, Ternyata Ditipu Orang Kepercayaan
Sampai di 2022, Bunga Zainal diajak berbisnis oleh CD dan SFS. Sang aktris diminta berinvestasi dalam proyek pengadaan barang yang saat itu mereka kerjakan.
"Kedekatan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh para terlapor untuk mengajak saya berinvestasi pada proyek pengadaan. Saya kemudian menyetujui untuk berinvestasi dengan mengirimkan uang secara bertahap dari 2022 hingga 2024," ujar Bunga Zainal.
Awalnya, kerja sama Bunga Zainal dan dua terlapor berjalan normal. Perempuan 37 tahun itu masih mendapatkan bagian keuntungan yang mereka janjikan.
"Pada awal pelaksanaan investasi, terlapor selalu menbayarkan profit seperti yang disepakati. Hal tersebut membuat saya semakin percaya dan yakin bahwa terlapor ini cukup amanah dalam mengolah investasi yang saya berikan," imbuh Bunga Zainal.
Bunga Zainal kemudian diminta membujuk Sukhdev Singh untuk ikut berinvestasi di proyek pengadaan tersebut. Berbekal pengalaman bagus yang sebelumnya dirasakan, Bunga berhasil mengikuti permintaan dua rekan bisnisnya untuk membujuk Sukhdev.
Baca Juga: Bunga Zainal Stres Tabungan Rp 15 Miliar Ludes: Orang Ini Merampas Uang Anak-anak
"Berulang kali terlapor membujuk saya agar saya bisa memastikan suami saya untuk ikut berinvestasi. Sampai pada akhirnya, suami saya ikut menginvestasikan uang kepada terlapor secara bertahap," tutur Bunga Zainal.
Hingga pada Mei 2024, Bunga Zainal mulai menemukan kejanggalan dari bisnis tersebut. Hasil keuntungan yang ditransfer mulai berbeda dari kesepakatan awal.
"Pembayaran profit dari terlapor mulai tidak sesuai dengan kesepakatan. Terlapor juga seringkali menunda pembayaran profit, dengan berbagai dalih dan alasan yang disampaikan. Seperti alasan rekening yang dibekukan oleh pihak bank, atau belum ada pembayaran dari klien," ucap Bunga Zainal.
Puncak masalah akhirnya terjadi pada Juli 2024. Bunga Zainal tidak lagi menerima pembagian keuntungan dari kedua orang tersebut.
"Profit tidak dibayarkan terlapor sepenuhnya kepada saya. Bersamaan dengan itu, saya juga dikejutkan dengan adanya cerita dari korban-korban lain yang memiliki nasib serupa dengan saya," tutur Bunga Zainal.
Bunga Zainal sempat meminta kejelasan dengan mengundang dua rekan bisnisnya untuk bertemu pada 8 Agustus 2024. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi apa-apa.
"Dalam pertemuan tersebut, para terlapor menjanjikan penyelesaian dengan mengalihkan aset-aset yang mereka miliki pada saya. Namun, janji-janji tersebut tidak ditepati," kata Bunga Zainal.
Selepas pertemuan, Bunga Zainal juga sempat melayangkan teguran tertulis kepada kedua orang tersebut untuk segera menyelesaikan masalah. Namun, Bunga lagi-lagi tidak mendapat respon yang diharapkan.
"Terlapor juga sudah saya somasi agar menyelesaikan permasalahan ini, namun tidak ada itikad baik dari mereka," ujar Bunga Zainal.
Bunga Zainal pun melaporkan dua rekan bisnisnya itu ke Polda Metro Jaya pada 22 Agustus 2024 atas dugaan penipuan. Ia rencananya akan dimintai keterangan besok, Jumat (30/8/2024).
Bunga Zainal dan Sukhdev Singh masing-masing menderita kerugian sebesar Rp6,2 miliar dan Rp6,5 miliar. Sisanya, Bunga sempat memakai uang dua perusahaan miliknya untuk dikirimkan juga sebagai modal investasi.
"Jadi, modal keseluruhannya mencapai kurang lebih Rp15 miliar," ucap Bunga Zainal.