Suara.com - Soimah akhirnya buka suara soal 'hilangnya' dirinya dari dunia televisi di Indonesia. Berada di hadapan Raffi Ahmad, perempuan kelahiran Pati ini akhirnya membongkar apa yang sebenarnya terjadi.
Soimah mengaku dirinya sedang rehat alias beristirahat dari dunia hiburan. Kesibukannya saat ini pun didominasi dengan bercocok tanam di rumah.
Meski begitu, Soimah tetap melihat apa yang terjadi dalam hidupnya ini sebagai sebuah teguran. Teguran agar dirinya lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak.
"Mungkin ini juga teguran dari Tuhan biar aku bisa dampingi anak-anak," ujar Soimah dalam tayangan YouTube RANS Entertainment, dilansir pada Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: Adu Kekayaan Soimah dan Raffi Ahmad: Orang Kaya Jogja Vs Sultan Andara
"Dulu waktu (pekerjaan) masih padat aku sering merasa dosa sama anak aku, karena enggak bisa dampingi tiap hari," sambungnya.
Soimah mengaku sudah rehat dari dunia hiburan selama lebih dari enam bulan. Keputusannya dimulai dari awal Januari 2024 lalu.
Namun sebelum itu, Soimah pernah membongkar dunia pertelevisian Indonesia yang dipenuhi dengan hal-hal yang kejam. Termasuk saling tusuk antara satu artis dengan yang lain.
"Benar (industri TV itu kejam), banyak versi. Tapi salah satunya, tikung-menikung, tusuk dari belakang. Ya, banyak lah mas," ujar Soimah dalam podcast Blakasuta.
Perempuan dengan nama lengkap Soimah Pancawati ini mulanya tak bisa menjelaskan satu per satu hal yang kejam yang dimaksudkannya. Namun akhirnya Soimah memberikan sebuah contoh yang jelas.
Baca Juga: Blak-blakan Diungkap Raffi Ahmad, Soimah Ternyata Jadi Artis dengan Bayaran Paling Mahal
Contoh tersebut berkaitan dengan jadwal syuting hingga momen tampil di atas panggung. Dua hal itu konon dipenuhi dengan cara-cara licik hingga 'saling membunuh' demi keperluan masing-masing.
"Ada jadwal, terus tek-tokan di atas panggung. Itu ibaratnya, bahasa kasarnya 'bunuh-bunuhan' lah," bongkar Soimah.
Lebih lanjut, Soimah membongkar mengenai daya tahan dan pertarungan antar mereka yang bekerja di sana. Siapa yang tidak cepat, maka dia yang akan kalah bahkan juga mati kariernya di dunia pertelevisian.
"Cepet-cepetan mana yang enggak bisa ngomong, mana yang enggak cepat, ya itu dia yang akan 'mati'. Ibaratnya perang tuh gitu," tegas Soimah.
Saat terjun ke dunia televisi, Soimah sempat ditegur lantaran tidak menghilangkan aksen dan karakter Jawa-nya. Namun alih-alih nurut, Soimah memberanikan diri untuk membantah dan rela tidak diundang jika harus menghilangkan karakter tersebut.