Anak Ditangkap saat Aksi Kawal Putusan MK, Machica Mochtar: Jangan Disiksa, Dia Bukan Penjahat

Jum'at, 23 Agustus 2024 | 17:09 WIB
Anak Ditangkap saat Aksi Kawal Putusan MK, Machica Mochtar: Jangan Disiksa, Dia Bukan Penjahat
Machica Mochtar di rumahnya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Jumat (23/8/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak Machica Mochtar, Muhammad Iqbal Ramadhan ditangkap polisi saat ikut aksi unjuk rasa mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pilkada,  di depan Gedung DPR, Kamis (22/8/2024) kemarin.

Machica Mochtar mendapat kabar anaknya ditangkap dari adiknya pada Kamis sore. 

"Badanku gemetar, ya Allah khawatir banget," kata Machica Mochtar ditemui di rumahnya, Bintaro, Tangerang Selatan pada Jumat (23/8/2024).

Penyanyi dangdut Machica Mochtar. (suara.com/Ismail)
Penyanyi dangdut Machica Mochtar. (suara.com/Ismail)

Machica Mochtar baru mendapat kabar dari Iqbal sekira pukul 21.00 WIB. Iqbal memberi kabar kalau dirinya baik-baik saja.

Baca Juga: Dikaitkan Fenomena Artis Ikut Demo: Raffi Ahmad Dicap Partisan Parpol, Reza Rahadian Berjuang Demi Idealisme

"Katanya (Iqbal) baik-baik saja, saya kan laki-laki. Keadaan, hidungnya patah," terang pelantun Ilalang ini.

Machica Mochtar tidak tahu mengapa anaknya ditangkap. Padahal sang putra  merupakan aktivis yang membela rakyat.

"Anak saya bukan penjahat. Dia kan membela rakyat kecil," kata Machica Mochtar menahan tangis.

Machica Mochtar meminta kepada aparat kepolisian agar tidak menyiksa anaknya. Sebab hatinya sudah hancur mendengar tulang hidung sang putra yang patah.

"Dia bukan penjahat, jangan disiksa, dihukum. Jadi saya mohon jangan sampai terjadi apa-apa," kata Machica Mochtar berharap.

Baca Juga: Pengesahan Revisi UU Pilkada Tertunda, DPR Salahkan Aturan Persidangan!

Perasaan was-was Machica Mochtar bukan tanpa sebab. Ia khawatir anaknya yang merupakan aktivis, bisa mendapat penganiayaan.

"Saya kan khawatirnya kalau aktivis itu dihajar-hajar. Itu yang saya (takutin) jangan sampai terjadi seperti itu terhadap anak saya," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI