Suara.com - Rumah produksi Imajinari menggelar penayangan perdana film Kaka Boss di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Kebetulan, agenda berbarengan dengan aksi besar masyarakat turun ke publik untuk menentang pengesahan RUU Pilkada yang kontroversial.
Kemunculan film Kaka Boss di tengah panasnya tensi politik sangat mirip dengan apa yang terjadi di film Agak Laen. Saat itu, Imajinari juga merilis Agak Laen di waktu berdekatan dengan pelaksanaan Pilpres 2024.
Kesamaan pola menimbulkan asumsi bahwa Ernest Prakasa selaku produser memang sengaja merilis film komedi saat situasi politik sedang memanas, agar karyanya laris ditonton sebagai peredam tensi.
Ernest Prakasa, saat dikonfirmasi tentang hal itu, membenarkan bahwa dirinya memang memanfaatkan perilisan film Agak Laen sebagai sarana meredam tingginya tensi politik akibat Pilpres 2024.
Baca Juga: Sosok yang Tepat untuk Perankan Tokoh Anak dari Papua, Glory Hillary: Kaget Tapi Senang!
"Kalau Agak Laen, kami memang aware kalau tanggal tayangnya dekat dengan sebuah agenda politik yang luar biasa penting yaitu Pilpres," kata Ernest Prakasa.
"Jadi saat itu, kami memang berharap Agak Laen bisa jadi penyegaran di saat tensi politik sedang tinggi. Walaupun jujur, kami tidak sangka kalau efeknya akan sedrastis itu. Orang-orang ternyata memang butuh dapat hiburan saat itu," ujar sang komika menyambung.
Namun untuk perilisan film Kaka Boss, Ernest Prakasa memastikan bahwa apa yang terjadi saat ini murni kebetulan. Penetapan jadwal tayang terjadi jauh sebelum timbulnya kegaduhan politik.
"Kalau untuk kali ini, tentu tidak. Itu 100 persen kebetulan," tutur Ernest Prakasa.
"Kami menentukan jadwal tayang itu, jujur, dengan cara yang sederhana sekali. Kami mau tayang pertengahan tahun, tapi itu berbarengan dengan Hollywood merilis Summer Blockbuster. Jadi, kami tunggu dulu, Juli kami lewati dulu, kami tayang di Agustus. Sesederhana itu," imbuh suami Meira Anastasia.
Baca Juga: Arie Kriting Menangis Saat Pemutaran Film Kaka Boss, Ada Apa?
Ernest Prakasa sendiri pun kaget saat mengetahui pelaksanaan Pilkada bisa memicu gejolak politik yang lebih panas dari gelaran Pilpres.
"Apa yang terjadi sekarang ini, saya rasa tidak ada yang memprediksi juga, bahwa akan terjadi pergolakan politik sebesar ini," pungkas Ernest Prakasa.