Suara.com - Pakar ekspresi Kirdi Putra menyoroti gelagat Jessica Wongso selepas dinyatakan bebas bersyarat atas kasus kopi sianida pada Minggu (18/8/2024).
Kendati Jessica kerap tersenyum, menurut Kirdi Putra perempuan 35 tahun itu tidak benar-benar bahagia sebagaimana pengakuannya dalam konferensi pers.
"Buat saya sih dia senyumnya masih senyum citra, ya. Jadi senyum, tapi enggak ada tarikan-tarikan lain yang menandakan bahwa dia memang senyum (lepas)," ujar Kirdi Putra, mengutip dari tayangan Intens Investigasi yang diunggah Selasa (20/8/2024).
Kirdi Putra menilai, senyum pencitraan Jessica Wongso ketika konferensi pers wajar semata sebagai bentuk etika kesopanan.
"Semua orang melakukan itu, senyum sopan lah, senyum pencitraan, senyum imej. Yang setelah selesai, hilangnya cepat. Itu normal," ujar Kirdi.
Di samping saat konferensi pers, ekspresi Jessica Wongso dalam sebuah podcast juga ikut disorot Kirdi Putra. Dia menilai, anak bungsu Winardo Wongso dan Imelda Wongso itu kerap menunjukan gestur kesedihan.
"Jessica memang menunjukan ekspresi ke arah sedih di (podcast) menit ke-11. Ketika cerita kemudian dia mau nangis, belum tentu itu menandakan sebuah kejujuran. Bahwa itu dia mau nangis, iya, betul, tapi apakah itu sedih beneran? Belum bisa dikasih tahu, masih 50:50. Bisa bohong? Bisa. Bisa benar? Bisa," ucap Kirdi Putra.
Kirdi Putra menilai, Jessica Wongso piawai dalam berbicara sehingga rasa penyesalan terlibat kasus kopi sianida terlihat samar-samar.
"Jessica pintar dalam mengatur kata-kata, Jessica jaga setiap kata-katanya. Bukan berarti dia bersalah, tapi saya garis bawahi yang satunya bukan berarti dia juga enggak bersalah," tutur Kirdi Putra.
Perihal itu, sejumlah warganet turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Pakar bukan Tuhan, pakar juga salah suka menilai. Tapi gimana kebenaran," tulis seorang warganet.
"Setuju sih, kalau benar biasanya dia akan ngotot dan klarifikasi kalau dia tidak membunuh. Seperti di kasus Vina," kata warganet lain.