MK Perluas Syarat Pencalonan Kepala Daerah, Ibnu Jamil: Mudah-mudahan Jadi Pilkada Sehat

Selasa, 20 Agustus 2024 | 20:15 WIB
MK Perluas Syarat Pencalonan Kepala Daerah, Ibnu Jamil: Mudah-mudahan Jadi Pilkada Sehat
Ibnu Jamil dalam kunjungannya ke redaksi Suara.com, Selasa (20/8/2024).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja mengambil keputusan besar jelang pelaksanaan Pilkada 2024. Mereka mengubah syarat pencalonan kepala daerah, dengan tidak lagi memperhitungkan jumlah kursi partai politik di DPRD dari pemilu sebelumnya.

Sebagai gantinya, MK menerapkan ambang batas pencalonan kepala daerah sesuai komposisi jumlah daftar pemilih tetap. Partai politik yang ingin mencalonkan kepala daerah setidaknya harus mendapat perolehan suara 6,5 sampai 10 persen dari pemilu sebelumnya, tergantung dari jumlah daftar pemilih tetap masing-masing wilayah.

Ibnu Jamil ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2/2024). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Ibnu Jamil ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2/2024). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Kini, partai politik yang memenuhi syarat bisa mendaftarkan calon kepala daerahnya sendiri tanpa harus memusingkan pembentukan koalisi. Peluang bertambahnya calon kepala daerah di masing-masing wilayah pun terbuka lebar.

Langkah besar MK jelang pelaksanaan Pilkada 2024 pun mencuri perhatian berbagai kalangan. Tak terkecuali para artis, mereka mulai ikut menyuarakan pendapatnya terkait hal itu.

Baca Juga: Resmi Gabung KIM usai Bertemu Prabowo, Surya Paloh Blak-blakan 'Lepeh' Anies: Kita Cari Momentum Lain

Ibnu Jamil jadi salah satu artis yang berkomentar soal perubahan peraturan jelang Pilkada 2024. Sebagai salah satu pemain film Tepatilah Janji yang memang membawa misi mempromosikan Pilkada 2024, sang aktor menilai keputusan MK bakal meminimalisir potensi golput.

"Semakin banyak calonnya, semakin banyak alternatif pilihannya. Jadi, kebutuhan dan keinginan warganya mungkin juga lebih bervariasi," ujar Ibnu Jamil di sela kunjungannya ke redaksi Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Upaya membentuk calon kepala daerah tunggal dari satu koalisi besar partai politik, seperti yang belakangan ramai dibicarakan pun dirasa Ibnu Jamil akan sulit terwujud.

"Mudah-mudahan, ini akan jadi Pilkada yang sehat. Jadi kita tidak memilih wakil cuma satu. Kalau kayak gitu kan sama aja kayak kita cuma disodorin satu jenis obat, padahal sebenernya ada jenis yang lain," kata Ibnu Jamil.

"Mungkin bisa yang cocok dengan kantongnya. Kan ada jenis obat yang lebih murah. Misal dia sanggup beli yang mahal juga ya dia bisa beli yang mahal," lanjut sang aktor.

Baca Juga: Dukungan ke Anies Nyagub Masih Gelap, Cak Imin Ungkap Hari Penentuan PKB Gabung atau Tidak di KIM

Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati. [Instagram]
Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati. [Instagram]

Namun di sisi lain, Ibnu Jamil tetap mengingatkan para calon pemilih kepala daerah untuk bijak menentukan pilihan. Upaya MK menghadirkan iklim Pilkada yang sehat akan terasa percuma kalau tidak dibarengi dengan penggunaan hak suara secara tepat.

"Pemilihnya juga harus cerdas. Kalau nggak cerdas, akan sulit juga untuk mendapat pemimpin berkualitas," pungkas Ibnu Jamil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI