Suara.com - Suami selebgram Cut Intan Nabila, Armor Toreador lewat tim kuasa hukumnya sempat berujar bahwa mereka punya opsi lain untuk dieksekusi kalau ajakan damainya ditolak. Pihak keluarga masih mendiskusikan hal itu dengan tim kuasa hukum Armor.
"Mungkin nanti ada usaha lain. Masih dibicarakan dengan keluarga ya," ujar kuasa hukum Armor Toreador, Irawansyah kepada Suara.com lewat sambungan telepon baru-baru ini.
Sejak awal Armor Toreador ditahan, pihak keluarga memang berusaha keras agar laporan KDRT dari Cut Intan Nabila bisa diselesaikan lewat jalur kekeluargaan. Mereka bahkan mendorong Armor untuk meminta maaf demi meluluhkan hati Intan dan anak-anak.
"Memang wacana permohonan restorative justice itu diinisiasi dari keluarga ya," papar Irawansyah.
Baca Juga: Tak Pernah Cerita ke Keluarga, Kasus KDRT Cut Intan Nabila Bikin Sang Ayah Syok Berat
Sepertinya, hasil perundingan keluarga dan tim kuasa hukum Armor Toreador tidak menemukan solusi terbaik. Irawansyah, dalam pernyataan terbarunya, mengaku sudah pasrah dengan penolakan damai dari Cut Intan Nabila.
"Ya sudah, nggak ada yang bisa ditanggapi lagi," kata Irawansyah kepada Suara.com lewat pesan singkat, Senin (19/8/2024).
Kini, Armor Toreador dan tim kuasa hukum menyatakan bakal mengikuti proses hukum seperti kehendak Cut Intan Nabila.
"Ya kami ikuti proses hukum saja lah," ujar Irawansyah.
Nantinya, Armor Toreador dan tim kuasa hukum tinggal fokus menyiapkan bukti-bukti yang berpotensi meringankan hukuman di persidangan.
Baca Juga: Siksaan Lain Armor Toreador, Tendang Cut Intan Nabila yang Hamil Besar Sampai Jatuh di Depan Anak
"Kami tinggal fokus ke sana saja nanti," ucap Irawansyah.
Sebagaimana diketahui, Armor Toreador mengajukan permintaan damai usai ditangkap Polres Bogor pada Selasa (13/8/2024) atas laporan KDRT Cut Intan Nabila. Mereka meyakini masalah keluarga tidak perlu diselesaikan dengan hukuman pidana.
Namun, permintaan damai Armor Toreador ditolak mentah-mentah oleh Cut Intan Nabila. Ia merasa sudah cukup dengan 5 tahun penderitaan saat menghadapi sikap kasar sang suami.