Suara.com - Asisten Raffi Ahmad, Merry baru-baru ini mengungkapkan pengalaman suka dan duka menjadi asisten Raffi Ahmad selama 17 tahun ia bekerja. Gaji yang lebih dari cukup dan sikap royal Raffi Ahmad membuat Merry berhasil membeli properti dan kendaraan mewah menjadi pengalaman yang paling menyenangkan saat ia menjadi asisten Sultan Andara itu.
Raffi Ahmad lalu penasaran pengalaman duka apa yang pernah dirasakan asistennya itu saat bekerja dengannya. Ia pun lantas bertanya kepada Merry.
“Dukanya apa ikut gue?” kata suami Nagita Slavina itu.
Merry mengaku jika dirinya hampir tidak memiliki pengalaman duka saat menjadi asisten Raffi Ahmad, ia mengatakan jika ia berduka jika hanya sang majikan juga sedang berduka.
Baca Juga: Raffi Ahmad Disambut Antusias Ibu-Ibu di Serang, Ucap Terima Kasih Lewat Nyanyian
“Dukanya sih, aku sama bos tuh kayaknya enggak ngerasa duka. Dukanya cuma kalau bos duka baru saya ikut duka, gitu aja,” ungkap pria yang memiliki nama asli Muhammad Sadili itu.
Merry kemudian mengenang kembali kejadian saat Raffi Ahmad tertangkap BNN karena kepemilikan obat-obatan terlarang. Menurutnya, momen tersebut menjadi momen duka yang paling ia rasakan saat bekerja bersama ayah dari Rafathar dan Rayyanza itu.
“Waktu itu juga bos yang kecelakaan kalau enggak saya duka ngapain, yang ditangkap (masalah narkoba) itu,” kata Merry.
Senada dengan Merry, Sensen juga mengungkapkan jika ia lebih banyak pengalaman suka saat bekerja menjadi asisten Raffi Ahmad, namun menurutnya ia kesal saat majikannya itu terlalu capek dan susah minum air putih.
“Alhamdulillah enggak ada dukanya, cuma kalau ini ya dukanya paling kalau lihat bos kayak capek. Cuma kalau keselnya susah minum air putih,” ungkap Sensen.
Baca Juga: Rafathar Dapat Kado Ultah Sepatu Darwin Nunez Liverpool, Segini Harganya
Merry kembali menegaskan jika ia hampir tidak pernah merasakan duka selama ia bekerja dengan Sultan Andara itu, hanya saja jika Raffi mendapatkan masalah tak jarang hal tersebut menjadi duka tersendiri bagi Merry yang telah setia menjadi asistennya selama 17 tahun.
“Saya sendiri yang sudah lama kerja sama dia tuh hampir enggak ada dapet dukanya kerja sama dia ya, ya paling kalau dia ada apa-apa baru kita tuh ngerasa sedih gitu doang,” ungkap Merry.
Kontributor: Rizka Utami