Suara.com - Band punk rock legendaris, Green Day, dipastikan akan menggelar konser di Jakarta pada tanggal 15 Februari 2025. Konser ini akan menjadi bagian dari perayaan 10 tahun festival musik Hammersonic.
Billy Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool rencananya akan tampil pada 15 Februari 2024 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara. Penjualan tiket dimulai pada 27 Agustus 2024 melalui situs resmi greendayjkt.com, dengan harga tiket mulai dari Rp1,58 juta hingga Rp2,65 juta.
Konser Green Day ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi para penggemar musik rock di Indonesia. Kesempatan untuk menyaksikan langsung penampilan band idola secara langsung tentu tidak boleh dilewatkan. Sebelum nenonton konser, yuk kita lihat lagi perjalanan karier hingga profil personil Greenday.
Profil Personil Greenday
Baca Juga: Green Day Bakal Manggung di Jakarta, Februari 2025
Green Day, band punk rock asal California, Amerika Serikat, telah menjadi ikon musik selama beberapa dekade. Dengan lagu-lagu mereka yang berenergi tinggi dan lirik yang penuh makna, Green Day berhasil memikat jutaan penggemar di seluruh dunia. Keberhasilan mereka tidak lepas dari kontribusi tiga personel utama: Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool.
Billie Joe Armstrong: Vokal dan Gitar
Billie Joe Armstrong, sang frontman, dikenal dengan vokalnya yang khas dan kemampuan bermain gitar yang mumpuni. Kepribadiannya yang enerjik dan panggung yang memukau selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar.
Sebagian besar lagu-lagu Green Day ditulis oleh Billie Joe. Lirik-liriknya seringkali mengangkat isu-isu sosial dan politik, serta pengalaman pribadinya.
Mike Dirnt: Vokal dan Bass
Baca Juga: Mulai Rp1,3 Juta, DAY6 Rilis Harga Tiket Konser di 3 Kota di Indonesia
Bersama Billie Joe, Mike Dirnt adalah salah satu pendiri Green Day. Ia berperan penting dalam membentuk sound khas band ini. Mike juga ikut berkontribusi dalam penulisan lagu-lagu Green Day. Ia seringkali menyumbangkan ide-ide musikal yang unik.
Selain bass, Mike juga mahir bermain gitar dan piano.
Tre Cool: Vokal dan Drum
Tre Cool dikenal dengan gaya drumming yang enerjik dan kemampuannya untuk menjaga tempo lagu tetap stabil. Kepribadiannya yang ceria dan humoris membuat suasana di atas panggung menjadi lebih hidup.
Perjalanan Musik Greenday
Dengan jutaan penggemar di seluruh dunia dan karier yang terus berevolusi selama beberapa dekade, band asal California ini membuktikan bahwa mereka tidak memerlukan label untuk mencapai kesuksesan. Bersama band-band lain seperti Bad Religion, Rancid, dan The Offspring, Green Day dianggap sebagai salah satu band yang membawa musik punk ke arus utama pada tahun 1990-an.
Pada tahun 1986, Billie Joe Armstrong dan Mike Dirnt yang saat itu berusia 14 tahun, membentuk band bernama Sweet Children bersama drummer John Kiffmeyer. Dua tahun kemudian, mereka menandatangani kontrak dengan Lookout! Records, merilis EP berjudul 1.000 Hours, dan mengubah nama mereka menjadi Green Day, sebagai penghormatan terhadap kecintaan mereka pada mariyuana. Kiffmeyer meninggalkan band pada tahun 1990 dan digantikan oleh Tre Cool, drummer dari band The Lookouts. Tre Cool telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Green Day sejak saat itu.
Pada tahun 1991, Green Day merilis album Kerplunk yang awalnya terjual sebanyak 50.000 kopi di AS. Sekarang, Kerplunk dianggap sebagai salah satu album independen terlaris sepanjang masa dengan hampir 2 juta kopi terjual di seluruh dunia. Kesuksesan album ini membuka peluang bagi Green Day untuk tur di seluruh Amerika Serikat dan Eropa serta menarik perhatian label besar.
Setelah menandatangani kontrak dengan Reprise Records, mereka mulai bekerja dengan produser Rob Cavallo yang kemudian memproduksi album-album ikonik seperti Dookie, Insomniac, Nimrod, American Idiot, dan Uno/Dos/Tre. Kerjasama ini dimulai ketika Green Day merasa terasing dari scene punk California Utara yang lebih tradisional.
Album bersejarah mereka, Dookie, dirilis pada tahun 1994 dan disebut oleh Fuse Magazine sebagai "album pop-punk paling penting sepanjang masa." Dengan popularitas besar dari single seperti "Longview," "Basket Case," dan "When I Come Around," album ini terjual lebih dari 10 juta kopi di AS, menjadikan Green Day fenomena musik sejati. Mereka tampil di festival-festival besar seperti Lollapalooza dan Woodstock '94 serta memenangkan Grammy Award untuk Album Alternatif Terbaik. Setahun kemudian, album studio keempat mereka, Insomniac, dirilis dan disambut baik oleh kritikus.
Green Day merilis opera rock American Idiot pada tahun 2004, yang mengejutkan penggemar dan kritikus tidak hanya karena konsep album yang ambisius tetapi juga kesuksesannya yang luar biasa. Terjual lebih dari 6 juta kopi di AS, album ini memenangkan Grammy Award 2005 untuk Album Rock Terbaik dan dianggap sebagai salah satu karya seni protes paling berpengaruh dari era pemerintahan Bush.
Dengan lebih dari 85 juta album terjual dan tempat di Rock And Roll Hall Of Fame, perjalanan Green Day sungguh luar biasa ketika melihat asal-usul mereka.
Itulah sejarah musik Greenday yang akan mengadakan konser di Jakarta tahun depan. Semoga bermanfaat!