Suara.com - Dul Jaelani, putra ketiga dari pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty mengungkap perjalanan spiritual yang pernah dialaminya. Kekasih Tissa Biani ini, sudah mulai mencari keberadaan Tuhan sejak usia 13 tahun.
Dalam sebuah wawancara terbaru, Dul Jaelani menceritakan bagaimana ia mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan, sebelum kecelakaan maut yang dialaminya, yang menewaskan hingga tujuh orang, pada 2013 lalu.
"Jadi itu kejadiannya sebelum kecelakaan maut," kata Dul Jaelani, baru-baru ini.
Dul mulai merasakan ketertarikan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pencarian Tuhan. Namun, cowok kelahiran 23 Agustus 2000 ini merasa kebingungan dan belum menemukan keyakinan yang kuat akan keberadaan Tuhan.
Baca Juga: Atta Halilintar Sudah Siapkan Batu Nisan di Musala Kantor, Kerap Berpikir soal Kematian
"Aku tertarik dengan hal-hal itu (pencarian Tuhan). Aku kayak, 'ngapain aku sembah Allah, aku enggak kenal," tutur Dul.
Dul menuturkan, keraguannya bukanlah bentuk ketidakpercayaan, melainkan keinginan yang kuat untuk yakin bahwa Tuhan itu ada.
"Sampai waktu itu aku bilang ke Bunda (Maia Estianty), 'Bunda, tolong bantuin doain aku dong.' Waktu itu aku habis kecelakaan kan aku minta didoakan sembuh sama Bunda," imbuhnya.
Harapan Dul meminta doa dari ibunya ditolak. Saat itu Maia meminta putranya itu untuk berdoa sendiri dengan cara salat lalu minta kesembuhan dari sakit.
"Bunda bilang, 'ya kamu coba dong berdoa sendiri.' Aku tanya, 'gimana caranya?' Dijawab sama Bunda dengan cara salat," ucap pelantun "Song for Tissa" ini.
Baca Juga: Dul Jaelani Akui Siap Menikah Muda, Tak Khawatir Masalah Finansial
"Dari situ aku akhirnya belajar pelan-pelan dan doa aku dikabulkan sama Allah sampai akhirnya aku diberikan hidayah dan sampai sekarang, ya enggak ada alasan untuk enggak percaya Allah," ujar Dul.
Pengalaman ini menumbuhkan keyakinan yang kuat dalam dirinya, hingga akhirnya Dul merasa tidak ada alasan lagi untuk tidak percaya kepada Tuhan. "Sampai sekarang, ya enggak ada alasan untuk enggak percaya Allah," kata Dul Jaelani.