Suara.com - Geofanny Tambunan sudah jarang tampak di televisi sejak beranjak dewasa. Di balik kehidupannya sebagai seorang figur publik, mantan penyanyi cilik ini ternyata pernah mengalami masa kelam.
Pelantun lagu 'Apanya Dong' itu ternyata pernah mengalami depresi parah yang membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidup. Momen terjadi sepulangnya dari New York, Amerika Serikat.
Kala itu, Geofanny harus mengubur mimpinya sebagai seseorang yang tertarik di bidang fesyen dan pulang ke Tanah Air.
"Nah, pas sampai Jakarta, literally pecah ke semuanya. Jadi benar-benar kayak apa ya? Hancur sih hidup aku. Di dalam tuh hancur," ucapnya, dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo.
Baca Juga: Perkara Liburan Cuma Sama Anak, Melaney Ricardo Digosipkan Gak Akur Lagi dengan Tyson Lynch
"Kayak pembuktian-pembuktian yang di mana aku sebenarnya pengin ngejalanin passion aku, (tapi) itu nggak bisa terjadi," sambungnya.
Dalam momen tersebut, semua bully-an yang diterima selama di sekolah kembali muncul ke ingatannya. Hal ini semakin menambah beban mental Geofanny.
"Tipe depresi aku tuh tipe yang tidak bisa merasakan apapun. Aku nggak bisa nangis, aku nggak bisa senang, aku nggak bisa takut," lanjutnya.
Ada suatu momen pada dini hari, Geofanny sengaja memesan makanan secara berlebih hanya untuk merasakan sesuatu.
"Aku pernah di satu hari jam 3 pagi, pesan kayak ayam cepat saji, aku pesan sampai 10 potong cuma biar bisa ngerasain sesuatu," lanjutnya.
Baca Juga: Alami Depresi Berat Saat Proses Cerai, Reza Arap Pernah Coba Akhiri Hidup
Hal yang paling parah adalah saat ia mulai menyakiti diri sendiri dan berpikiran untuk mengakhiri hidup.
"Aku bahkan sering kayak cakar diri sendiri biar ngerasain sesuatu. Sumpah beneran, nggak bisa ngerasain sesuatu sampai ada satu titik di mana akhirnya aku kepikiran untuk mengakhiri hidup," ujar dia.
Sejak saat itu, Geofanny mulai menghancurkan pola makannya. Ia bisa makan terus-menerus. Untungnya, dia keburu sadar bahwa apa yang dilakukannya itu tidak benar.
"Akhirnya aku mencari pertolongan, ke dokter, segala macam. Prosesnya lumayan panjang dan akhirnya aku sadar ternyata itu numpuk dari zaman kecil," kata dia.