Suara.com - Ibu Ferry Maryadi, Rospita meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada Rabu (14/8/2024). Jenazahnya kini sudah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Ferry Maryadi bersama dua kakaknya, turun langsung ke liang lahat. Suami Deswita Maharani ini pula yang mengazankan sang ibu.
Usai dimakamkan, Ferry Maryadi dan Deswita Maharani bercerita soal kronologi perempuan yang akrab disapa Nin Ipit ini wafat.
Deswita Maharani mengatakan, mertuanya sudah sakit lebih dari setahun. Terakhir, ia menjalani perawatan intensif di ICU RSPP.
Baca Juga: Jadi Korban Ortu Cerai, Jawaban Bijak dan Pikiran Dewasa Anak Ferry Maryadi Bikin Speechless
"Kalau dirunut, sudah 20 bulan. Jadi, selama ini komunikasinya memang sudah tidak normal," kata Deswita Maharani di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis (15/8/2024).
Dari perjalanan ini, kondisi ibu Ferry Maryadi makin drop. Ditandai dengan perubahan fisik dari hari ke hari.
Puncaknya terjadi di empat hari terakhir. Di mana ibu Ferry Maryadi seakan sudah membersihkan diri.
"Mengeluarkan cairan berwarna hitam. Kaki dingin, kesadaran menurun, nggak ada respon sama sekali," ucap Deswita Maharani.
Selama tiga hari, ibu Ferry Maryadi menjalani perawatan di rumah sakit. Ia bahkan sempat masuk ruang ICU.
Baca Juga: Sinopsis Series Love Daddy, Cara 3 Ayah dengan Kepribadian Unik Menjaga Anak-anaknya
"Ya, mama sudah lama bertahan. Mungkin sekarang udah capek gitu atas sakitnya, jadi kita juga merelakan," kata Deswita Maharani.
Deswita Maharani memang banyak tau soal kondisi mertua. Karena selama enam tahun terakhir, mereka tinggal bersama.
Dari keterangan Deswita Maharani, diketahui pula ibu Ferry Maryadi memiliki sejumlah riwayat penyakit.
"Mama itu sebenernya penyakitnya nggak ada yang akut. Asam lambung memang lumayan karena dulu wanita karier, kerja sampai malam," ujarnya.
Ia menambahkan, ada juga hipertensi yang keturunan. Tapi, yang aku tau, nggak pernah bikin mama kenapa-kenapa."
Termasuk juga vertigo. Namun kata istri Ferry Maryadi penyakit tersebut tidak terlalu parah.