Suara.com - Cerita menggelitik datang dari bisnis kelab malam yang dikelola Dinar Candy. Dari dua kelab malam milik Dinar, salah satu di antaranya sering menampilkan DJ-DJ seksi.
"Yang di Kelapa Gading, pada suka DJ-DJ yang seksi," kata Dinar Candy kepada tim Suara.com dalam sebuah wawancara di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Kehadiran DJ-DJ seksi di sana disesuaikan dengan apa yang jadi kesukaan para pengunjung. Kata Dinar Candy, kelab malam miliknya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara memang sering didatangi kaum lelaki paruh baya yang suka menikmati lekuk tubuh perempuan-perempuan muda.
"Di sana itu crowd-nya kebanyakan om-om sama koko-koko, kebanyakan yang sudah tua-tua, jadi sukanya sama yang gitu-gitu (seksi)," ujar Dinar Candy.
Baca Juga: Dikira Gampang gegara Kuasai DJ, Dinar Candy Pusing Kelola Bisnis Kelab Malam
Namun, suasana berbeda di kelab malam lain milik Dinar Candy, yang berada di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Di sana, kehadiran DJ seksi malah mendapat reaksi negatif dari pengunjungnya, yang sebagian besar dari kalangan anak muda.
"Jadi kalau dikasih DJ yang seksi, yang dadanya besar, itu mereka malah pada enggak mau. Suka disorakin sama mereka kalau ada DJ seksi, suka dikatain, 'apaan sih, norak'," imbuh Dinar Candy sambil tertawa.
Dua kelab malam milik Dinar Candy kebetulan memang punya pasar berbeda. Khusus di Senopati, kelab malam perempuan berdarah Sunda lebih sering menyajikan hiburan dari band-band dengan genre R&B atau latin.
"Mereka maunya kayak karaoke night gitu, nyanyi bareng. Jadi kalau di sini, kebanyakan yang masuk band-band. Terus lagu-lagunya juga tipe-tipe yang R&B sama latin gitu," ucap Dinar Candy.
Dinar Candy pribadi awalnya sempat dipusingkan dengan perbedaan pasar di dua kelab malam miliknya. Sejak awal berbisnis, Dinar tidak pernah membayangkan kalau bakal ada kelab malam yang pengunjungnya menolak kebisingan.
Baca Juga: Dinar Candy Dituduh Porotin Uang Ko Apex, Nyatanya Kelola Kelab Malam Pakai Duit Sendiri
"Kan dari DJ, aku juga sudah tur ke seluruh kota bahkan sampai Asia, jadi harusnya aku tahu cara me-manage atau tahu cara marketing-nya," tutur Dinar Candy.
"Ternyata, beda tempat beda market. Jadi pas awal-awal, buat nentuin identitas sama warna sendiri itu susah banget," imbuh kekasih Arfandi Susilo alias Ko Apex itu.