Suara.com - Kasus pemalsuan dokumen dan penggelapan kapal yang membuat pengusaha Arfandi Susilo atau Ko Apex jadi tersangka, kini mulai berdampak negatif ke Dinar Candy.
Dalam sebuah wawancara belum lama ini, Dinar Candy bercerita bahwa dia sudah beberapa kali menghadapi ancaman dari orang tidak dikenal.
"Saya itu banyak dapat ancaman dari kanan kiri," ungkap Dinar Candy, usai memenuhi panggilan Polda Jambi untuk jadi saksi dalam kasus Ko Apex.
![Deretan Hadiah Mewah Ko Apex untuk Dinar Candy (Instagram/@ko__apex)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/13/32206-deretan-hadiah-mewah-ko-apex-untuk-dinar-candy-instagramatko-apex.jpg)
Ancaman yang dirasakan Dinar Candy pun cukup beragam. Ada yang sekedar meneror lewat telepon, dan ada pula yang mencoba datang langsung ke kelab tempat Dinar bekerja sebagai DJ.
Baca Juga: Kasus Ko Apex, Dinar Candy Pernah Dihubungi si Pelapor buat Berdamai
"Yang dari telepon ada. Tempat hiburan saya didatengin orang juga ada. Saya kayak lagi diincar orang," jelas Dinar Candy.
Dinar Candy sampai berencana meminta perlindungan ke Komnas Perempuan. Musisi berdarah Sunda merasa situasi sekarang sudah tidak benar.
"Saya mau lapor ke Komnas Perempuan bahwa saya merasa terintimidasi. Ini bukan kasus saya loh. Kenapa saya terus-terusan dilibatkan?," kata Dinar Candy.
Dinar Candy tak lupa mengingatkan para pesaing bisnis Ko Apex untuk tidak coba-coba menebar ancaman lagi kepada dirinya.
"Buat musuhnya Ko Apex, kalau memang ada masalah dengan Ko Apex, selesaikan sendiri. Jangan melibatkan saya, jangan menyerang wanita. Being gentlemen aja," ucap Dinar Candy.
Baca Juga: Diledek Buntut Klaim Bisa Loloskan Ko Apex dari Jerat Hukum, Dinar Candy: Itu Video Lama
![Dinar Candy [Intens Investigasi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/21/83364-dinar-candy.jpg)
Sebagaimana diketahui, Ko Apex kekasih Dinar Candy dilaporkan ke Polda Jambi pada 17 April 2024. Ia dituding memalsukan dokumen dan menggelapkan sejumlah kapal milik rekanan bisnis hingga menimbulkan kerugian sampai Rp31,9 miliar.
Ko Apex kemudian ditangkap pada 11 Juni 2024, dan dibawa ke Polda Jambi untuk diproses hukum pada 12 Juni 2024. Penetapan tersangka dilakukan di hari yang sama, saat Ko Apex tiba di Polda Jambi setelah sempat dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.