Industri Stand Up Comedy Berkembang Pesat Setelah 13 Tahun, Pandji Pragiwaksono Kaget Sendiri

Kamis, 01 Agustus 2024 | 20:30 WIB
Industri Stand Up Comedy Berkembang Pesat Setelah 13 Tahun, Pandji Pragiwaksono Kaget Sendiri
Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri stand up comedy berkembang pesat sejak pertama diperkenalkan di Indonesia pada 2011 lalu. Berbagai lini panggung hiburan kini melibatkan para komika sebagai figur penting di dalamnya.

Fenomena itu kini dikomentari Pandji Pragiwaksono sebagai salah satu orang yang memperkenalkan stand up comedy di Indonesia. Tak pernah terbayang oleh Pandji kalau industri yang ia mulai bakal jadi sebesar sekarang.

Ernest Prakasa, Isman HS, dan Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Ernest Prakasa, Isman HS, dan Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

“Saya kaget sendiri ya. Nggak nyangka bakal jadi sebesar ini,” ungkap Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

“Stand up comedy sekarang jadi dominan sekali di berbagai industri. Di film dominan, di TV dominan, banyak yang jadi bintang iklan juga. Bahkan di musik juga ada Raim Laode, dapet AMI,” lanjutnya.

Baca Juga: Heboh, Pandji Pragiwaksono Diitagih Janji Bayar Pesangon Mantan Karyawan

Pandji Pragiwaksono juga tidak pernah berpikir bahwa panggung stand up comedy bisa melahirkan ragam jenis komedi yang sebelumnya tidak pernah ditampilkan. Dengan demikian, masyarakat jadi punya banyak alternatif hiburan sesuai selera masing-masing.

“Ragam komedinya pun jadi tinggi sekarang. Ada yang ngomongin Wota sampai politik gitu. Jadi masyarakat punya banyak pilihan, tergantung selera aja. Tinggal masyarakat yang menentukan, mana yang dia suka. Musik kan juga seperti itu,” kata Pandji Pragiwaksono.

Kalaupun beberapa jenis komedi yang disajikan komika menuai kontroversi, Pandji Pragiwaksono menilai hal itu masih sangat wajar. Tidak mungkin kalau komika yang ada diminta mengikuti selera pasar yang seragam.

“Wajar sih ya, film kan juga nggak semuanya diterima, nggak semuanya suka. Cuma kan ketika ada yang suka, bukan berarti jelek,” tutur Pandji Pragiwaksono.

“Untuk komikanya sendiri kan juga susah untuk mengubah gaya berkomedi. Stand up comedy itu kan menariknya karena mereka para komika ini sedang menjadi dirinya sendiri, jadi ya susah kan kalau diminta berubah,” lanjut lelaki 45 tahun.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Sebut Marshel Widianto Tak Pantas Jadi Wakil Wali Kota Tangsel: Populer Doang

Ryan Adriandhy, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Isman HS, dan Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Ryan Adriandhy, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Isman HS, dan Pandji Pragiwaksono di kantor Markas Comika di Jalan Wijaya I, Jakarta, Kamis (1/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Pada akhirnya, Pandji Pragiwaksono tetap bersyukur dan bahagia dengan pencapaian industri stand up comedy hari ini.

“Bangga lah. Saya tetep bangga,” pungkas Pandji Pragiwaksono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI