Suara.com - Roro Fitria belum lama ini merilis single baru berjudul "Kidung Wahyu Kolosebo". Memakai bahasa Jawa kuno dalam liriknya, Roro mendedikasikan lagu itu sebagai bukti kecintaan terhadap asal-usul leluhurnya.
"Kemarin baru selesai launching single, judulnya 'Kidung Wahyu Kolosebo'. Itu lagu berisikan doa-doa, yang liriknya memakai bahasa Jawa kuno, Sansekerta dan bagus sekali untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya Indonesia, khususnya Jawa," kata Roro Fitria kepada Suara.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
Tak main-main, Roro Fitria memilih tempat yang dianggap sakral dalam kebudayaan Jawa sebagai lokasi syuting video klip. Ia datang langsung ke kamar 308 Grand Inna Samudra Beach, yang dipercaya sebagai tempat persemayaman Nyi Roro Kidul.
"Pembuatan video klipnya di kamar Bunda Ratu, di kamar 308 Samudra Beach," ujar Roro Fitria.
Baca Juga: Tak Cuma Ritual Kejawen, Roro Fitria Kini Nyanyi Bahasa Jawa Kuno di Single Terbarunya
Bukan perkara mudah bagi Roro Fitria untuk diperbolehkan syuting di tempat tersebut. Butuh rangkaian perizinan, termasuk secara batin, yang semuanya harus dipenuhi perempuan 34 tahun.
"Orang Jawa kuno itu kan sangat menghormati leluhur ya, jadi saat pembuatan video klip di kamar itu, saya istilahnya nyuwun sewu ya, supaya kegiatan di kamar itu berjalan lancar," imbuh Roro Fitria.
"Pertama, tentu izinnya ke pihak hotel ya. Nah, yang kedua, saya izin juga ke juru kunci kamar tersebut. Yang ketiga, saya juga izin secara spiritual, lewat doa-doa yang aku panjatkan. Kebetulan, saya dari kecil kan memang Islam Kejawen ya," ucap mantan istri Andre Irawan ini.
Roro Fitria juga diharuskan membawa hantaran khusus sebelum berkegiatan di kamar tersebut.
"Yang pasti bawa uba rampe, yang dalam hal ini sesaji. Kemarin yang saya bawa itu sesaji gunungan yang berupa tampah. Jadi ada buah-buahan, ayam Jawa, dupa, menyan, pokoknya segala sesuatu yang harus saya sampaikan di kamar itu," kata Roro Fitria.
Baca Juga: Sudah 2 Tahun Bercerai, Mantan Suami Roro Fitria Diduga Tidak Pernah Beri Nafkah ke Anak
"Tapi ini jangan dikaitkan dengan yang mistis ya, nanti musyrik. Ini seperti hantaran yang dipersembahkan buat leluhur. Ya seperti tradisi Gunungan aja atau sekaten," imbuhnya.
Roro Fitria cuma diberi waktu tak sampai satu hari untuk menyelesaikan syuting di kamar itu. Segalanya pun dikerjakan dengan cepat mengikuti aturan, agar tidak ada hal buruk yang menimpa Roro maupun kru selama bertugas.
"Jadi semua memang singkat, padat dan begitu semua gambar sudah terangkum dalam kamera, kami selesai. Mungkin waktu pengerjaannya itu cuma satu sampai dua jam," ujar Roro Fitria.