Suara.com - Hubungan Marshel Widianto dan Denny Cagur sempat dikabarkan memburuk. Namun, Denny tetap memberikan dukungan moril buat komika tersebut dalam kontestasi Pilkada Tangerang Selatan.
"Saya sebagai teman mendoakan dan semoga dilancarkan," kata Denny Cagur ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Pengusungan Marshel oleh Partai Gerindra sebagai calon wakil walikota Tangsel menuai pro dan kontra. Tapi bagi Denny Cagur, hal itu amatlah wajar.
Menurut Denny Cagur segala sesuatu pasti ada yang suka dan tidak. Karenanya, dia menyarankan Marshel untuk tetap gigih pada tujuannya.
Baca Juga: Marshel Widianto Nyalon di Pilkada Tangsel Jadi Bahan Lawakan Para Komika
"Dalam setiap situasi, pasti ada yang mendukung dan tidak. Jadi buat Marshel, tetap fokus aja," ujarnya.
Namun begitu, Denny Cagur mengaku bukan kapasitasnya meyakinkan orang-orang, terutama warga Tangsel untuk memilih Marshel Widianto jika kelak resmi jadi calon wakil walikota daerah tersebut.
Denny Cagur cuma bisa mendoakan dan berikan dukungan moril saja. Menurut dia, hanya Marshel dan partai pengusung yang dapat meyakinkan warga Tangsel agar memilihnya nanti.
"Sebagai teman, saya mendoakan. Karena yang akan melakukan kan Marshel untuk meyakinkan semuanya," kata Denny Cagur.
Dukungan dari Denny Cagur ini bertolak belakang dengan sikap Nikita Mirzani.
Baca Juga: Saking Muaknya Publik, Baliho Marshel Widianto Dicorat-coret sampai Rusak
Nikita sejak awal pencalonan Marshel mencuat, jadi orang yang getol menolaknya. Meski bukan warga Tangsel lagi, Nikita Mirzani mengatakan Marshel bukan orang yang tepat memimpin daerah tersebut.
Bukan tanpa alasan Nikita berpendapat seperti itu. Dia menyoroti sepak terjang Marshel di industri entertainment yang dianggap banyak cacatnya.
Nikita Mirzani bahkan terang-terangan mengajak warga Tangsel untuk tak memilih Marshel Widianto di Pilkada nanti.
Selain Nikita, Panji Pragiwaksono juga jadi orang yang cukup keras menentang pencalonan Marshel. Panji juga menyarankan Marshel agar segera mundur saja.
Sedikit berbeda dengan Nikita Mirzani, Panji lebih menyoroti keputusan Partai Gerindra yang memilih Marshel maju di Pilkada Tangsel.