Suara.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan RI tak cuma menyasar produk-produk konsumsi harian seperti deterjen hingga tisu untuk dikenakan cukai. Mereka juga berniat memasukkan tiket konser dalam daftar, karena tingginya peminat acara musik di Tanah Air.
"Ini tiket hiburan, kayak kemarin itu (konser Coldplay) kan sold out. Sampai ada konser lagi di Singapura dan masih dibeli. Jadi, masyarakat Indonesia itu kaya-kaya. Makanya, saya rasa itu perlu dinaikkan," kata Rubiyanto selaku Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC dalam sebuah kuliah umum, baru-baru ini.
Rubiyanto meyakini, tingginya peminat konser musik di Indonesia berbanding lurus dengan kemampuan finansial masyarakat. Oleh karenanya, bukan masalah besar di mata Rubiyanto kalau tiket konser dikenakan cukai.
"Masyarakat Indonesia itu kaya-kaya. Makanya, saya rasa itu perlu dinaikkan," tutur Rubiyanto.
Meski baru wacana, suara sumbang sudah mulai muncul dari para pelaku industri kreatif. Salah satunya seperti Young Lex, yang terang-terangan menentang kebijakan itu.
"Gue main PS aja di rumah deh, enggak usah manggung kalau gitu. Susah amat kayaknya," kata Young Lex kepada Suara.com, ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2024).
Young Lex, dalam candanya, bahkan sampai berujar bakal alih profesi kalau tiket konser benar-benar dikenakan cukai.
"Jadi tukang bakso aja gue. Kayaknya capek banget jadi artis," ujar Young Lex seraya tertawa.
Kendati menentang wacana itu, Young Lex tidak lantas meminta pemerintah menuruti keinginannya. Ayah satu anak ini sadar, suaranya tidak akan berpengaruh apa pun dalam penetapan kebijakan baru.
Baca Juga: Dear Reza Arap dan Onad, Ditantang Young Lex Tanding Tinju Nih
"Pusing juga udah, suka-suka mereka aja. Mau dikritik pun enggak ngaruh juga, udah lah," imbuh pelantun "Raja Terakhir" ini.
"Terserah lah, bebas. Mau diapain negara ini, bebas udah pokoknya. Udah capek saya mah," tutur Young Lex.