Makna Mahar
Mahar memiliki beberapa makna mendalam, antara lain:
- Simbol Kebaikan: Pemberian mahar adalah bentuk kebaikan dari calon suami kepada calon istri. Ini menunjukkan niat baik dan kesediaan suami untuk bertanggung jawab atas kehidupan rumah tangga.
- Penghargaan: Mahar juga dapat diartikan sebagai bentuk penghargaan suami kepada istri. Ini menunjukkan bahwa suami menghargai wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya.
- Tanggung Jawab: Mahar menjadi simbol tanggung jawab finansial suami terhadap istri. Ini menunjukkan kesiapan suami untuk memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri.
- Bukti Pernikahan: Adanya mahar menjadi bukti sahnya sebuah pernikahan. Dalam hukum Islam, mahar merupakan salah satu syarat sahnya akad nikah.
Jenis-Jenis Mahar
Mahar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Mahar Mu’ajjal: Mahar yang jumlah dan jenisnya sudah ditentukan sejak awal akad nikah.
- Mahar Mu’akhir: Mahar yang jumlah dan jenisnya akan ditentukan kemudian, setelah pernikahan berlangsung.
- Mahar Musamma: Mahar yang jenisnya sudah ditentukan, namun jumlahnya masih bisa dinegosiasikan.
Hikmah Mahar
Selain makna-makna di atas, ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari tradisi pemberian mahar, antara lain:
- Mencegah Pernikahan Kontrak: Mahar dapat mencegah terjadinya pernikahan kontrak, di mana wanita hanya dianggap sebagai objek jual beli.
- Meningkatkan Harga Diri Wanita: Pemberian mahar dapat meningkatkan harga diri wanita dan membuatnya merasa dihargai.
- Meneguhkan Ikatan Pernikahan: Mahar menjadi pengikat yang kuat dalam hubungan pernikahan.
Mahar bukan hanya sekadar harta benda, tetapi memiliki makna yang jauh lebih dalam. Mahar adalah simbol cinta, penghargaan, tanggung jawab, dan keseriusan dalam membangun rumah tangga. Oleh karena itu, dalam memilih mahar, sebaiknya mempertimbangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, bukan hanya nilai materinya saja.