Suara.com - Sandra Dewi dikabarkan keberatan 88 buah tas mewahnya disita oleh Kejaksan Agung (Kejagung RI) sebagai dugaan barang bukti kasus korupsi sang suami, Harvey Moeis.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung melimpakah sejumlah barang bukti dari kasus korupsi Harvey Moeis. Beberapa di antaranya adalah uang, mobil mewah, dan 88 buah tas mewah Sandra Dewi.
Seiring penyitaan 88 buah tas mewah itu, Sandra Dewi lewat kuasa hukumnya, Harris Arthur Hedar, mengutarakan ekspresi keberatan. "Pastinya beliau keberatan," katanya.
Kendati keberatan, ungkap Harris Arthur Hedar, Sandra Dewi tetap bersikap koperatif menyerahkan 88 buah tasnya tersebut kepada Kejagung RI.
Baca Juga: Terungkap! Sumber Kekayaan Sandra Dewi di Balik 88 Tas Mewah yang Disita
"Tapi karena beliau kooperatif, beliau bilang 'enggak apa-apa kita buktikan di pengadilan'," tuturnya.
Menurut Harris Arthur, 88 buah tas tersebut merupakan hasil keringat Sandra Dewi alih-alih buah dari korupsi Harvey Moeis.
"Itu hasil yang didapat dari keringat ibu SD, bahwasanya itu memang benar didapat dari hasil endorse ya," ucap Harris.
Kabar Sandra Dewi mengutarakan ekspresi keberatan 88 buah tas mewahnya disita Kejagung RI ini viral hingga menyebar luas ke sejumlah akun gosip.
"88 tas branded disita kejagung, Sandra Dewi tak terima," tulis akun gosip Instagram @lambegosiip, dikutip pada Senin (22/7/2024).
Baca Juga: Suami Sandra Dewi Diserahkan ke Kejaksaan, 11 Tanah dan Bangunan Ikut Disita
Perihal itu, sejumlah warganet turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Duit rakyat dimakan gitu aja buat foya-foya," tulis seorang warganet. "Endose bapak moyang lo," komentar warganet lain.
"Tapi tas branded dia banyak yang edorse-an juga sih, soalnya endorse-annya juga gak main-main," ujar warganet yang lainnya.
Untuk informasi tambahan, Kejagung RI juga menyita beberapa dugaan barang bukti korupsi Harvey Moeis selain 88 tas mewah Sandra Dewi.
Beberapa di antaranya adalah 11 bidang tanah dan bangunan, 8 unit kendaraan, 141 buah perhiasan, uang tunai Rp13.581.013.347 dan US$400 ribu, serta beberapa logam mulia.