Suara.com - Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengikuti pakem ‘Banyak Anak, Banyak Rezeki’. Hingga hari ini, masih banyak orang yang percaya bahwa rezeki dalam keluarga akan mengalir deras kalau pasangan suami istri punya banyak keturunan.
Namun, tidak sedikit juga orang yang mulai meninggalkan pakem tersebut. Salah satunya seperti Aming Sugandhi, yang menganggap hal itu sudah tidak relevan lagi diterapkan.
“Banyak anak, banyak rezeki. Apa-apaan?,” ungkap Aming Sugandhi kepada Suara.com di kawasan Duren Tiga, Jakarta baru-baru ini.
Aming Sugandhi adalah orang yang percaya bahwa segala sesuatu dalam hidup harus diupayakan, termasuk urusan rezeki. Terlebih di era sekarang, mencari uang dirasa bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Baca Juga: Sisi Lain Amanda Manopo yang Dibeberkan Aming: Berbakti, Pulang Syuting Langsung Rawat Bapaknya
“Rezeki harus dicari. Sekarang zaman makin susah,” kata Aming Sugandhi.
Hal itu juga yang jadi salah satu pertimbangan Aming Sugandhi untuk tidak memaksakan diri menikah lagi.
“Gue juga kalau ditanya, ‘Lo nggak nikah? Ya gue jawab, ‘Mau nikah alhamdulillah, nggak juga nggak apa-apa’,” beber Aming Sugandhi.
Di samping alasan finansial, Aming Sugandhi takut andai kelak kehidupan rumah tangga malah membebani pikirannya.
“Gue kan orangnya overthinking banget. Apa-apa harus dibreakdown,” kata Aming Sugandhi.
“Misal, gila ya, pacaran di zaman AI dan semua bakal ditake over sama robot. Nanti anak kita bakal kerja apa? Harus kasih pembekalannya seperti apa?,” lanjut lelaki 43 tahun.
Saat ini, Aming Sugandhi cuma ingin hidup tenang. Oleh karenanya, bukan masalah besar bagi Aming kalau harus berbeda pandangan dengan orang lain selagi dapat menemukan kebahagiaan.
“Berhenti lah dengan filosofi usang yang udah nggak relevan. Ambil yang baik, buang yang buruk,” tandas Aming Sugandhi.