Suara.com - Industri layar lebar Tanah Air sempat mendapat sorotan tajam gara-gara maraknya film horor yang dituding mempermainkan ajaran agama. Seruan untuk para sineas lebih memperhatikan nilai edukasi dalam setiap karya film pun sempat ramai didengungkan juga.
Kini, tuntutan bagi para sineas mengutamakan nilai edukasi ikut ditanggapi Aming Sugandhi. Menurut sang aktor, tuntutan itu harus jelas dulu tujuannya.
“Mendidik dalam konteks apa dulu nih?” ujar Aming Sugandhi kepada Suara.com di kawasan Duren Tiga, Jakarta baru-baru ini.
Setahu Aming Sugandhi, film adalah salah satu media yang ditujukan untuk kebutuhan hiburan. Wajar menurut Aming kalau para sineas mengutamakan nilai hiburan daripada muatan-muatan lain dalam sebuah film.
Baca Juga: Hyeri Ceritakan Karakternya sebagai Pil Seon di Film Baru Bertajuk "Victory"
“Film itu cuma imitating, cuma mengadopsi wacana di kehidupan nyata. Jadi ya dalam hal ini, konteksnya apa kalau dibilang harus mendidik?” kata Aming Sugandhi.
Urusan edukasi, dalam sudut pandang Aming Sugandhi, juga tidak selalu jadi tanggung jawab para sineas. Keinginan seseorang untuk belajar sesuatu yang baru biasanya datang dari masing-masing individu.
“Hal baik atau hal buruk itu kan pembelajaran. Misalnya ketika film menampilkan betapa gokilnya pergaulan bebas anak zaman sekarang, itu pun sebenernya mendidik. Supaya orang-orang tahu kondisi nyatanya seperti apa, supaya kita tahu, punya cara untuk precautionnya, preventionnya,” jelas Aming Sugandhi.
“Sebenernya, apa pun yang kita dapat, kalau itu kita anggap itu mengedukasi ya itu tergantung cara melihatnya. Ya kayak contoh itu tadi, itu bisa mengedukasi kita untuk tidak ikut jadi seperti itu,” lanjut lelaki 43 tahun.
Daripada repot menuntut para sineas untuk mengedepankan nilai edukasi dalam setiap film, ada baiknya menurut Aming kalau orang-orang yang mencari sendiri pelajaran hidup masing-masing.
Baca Juga: Kontroversi Film Vina Cirebon, Anggy Umbara Pertanyakan Motif Kriminalisasi Seniman
“Ambigu aja kalau dituntut bikin film yang baik-baik aja. Ayolah, hidup itu tidak melulu hal-hal yang baik. Kadang hidup itu ada kejahatan, kekeliruan, kesembronoan,” pungkas Aming.