Suara.com - Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara ternyata sempat dimintai keterangan sampai tiga kali oleh penyidik kepolisian, usai membuat kasus lama Vina disorot lagi.
"Saya diinterview pak penyidik itu tiga kali. Ada tiga panggilan, tiga kali juga saya dateng," kata Anggy Umbara, ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).
Panggilan pemeriksaan pertama datang dari Polda Jawa Barat yang menangani kasus Vina pada 2016 lalu. Saat itu, Anggy Umbara ditanya motif membuat film dari kisah Vina yang mulai viral sekitar bulan Mei lalu.
"Yang pertama, panggilannya di Polda dulu. Di Polda Jabar. Ditanya seputar kasusnya, ya saya jawab yang saya tahu aja. Terus ditanya juga, niatnya membuat film itu apa," ujar Anggy Umbara.
Baca Juga: Luna Maya dan Maxime Bouttier Bintangi Film Gundik yang Diangkat dari Urban Legend
"Ya saya jawab, enggak ada niat apa-apa. Niatnya mau buat film aja, supaya menjadi refleksi, menjadi kontrol sosial dan mencari nafkah juga buat keluarga," kata Anngy melajutkan.
Dua pemanggilan berikutnya terhadap Anggy Umbara terjadi di Jakarta. Lagi-lagi, sutradara 43 tahun ini ditanya soal motif mengangkat kisah Vina ke layar lebar dan jawabannya pun sama.
"Dua setelahnya itu Jakarta. Waktu itu tentang, sama sih, seputar film itu juga. Kenapa dibuat, ada insight apa," imbuh Anggy Umbara.
Anggy Umbara juga sempat diminta membantu penyidik menyaring informasi yang beredar di kalangan masyarakat tentang kasus Vina.
"Sempat diminta memilah hoaks juga, mana yang bagian dari syuting, mana yang enggak," ucap sutradara film Siksa Neraka ini.
Baca Juga: Sukses dengan Kisah Vina Cirebon, Anggy Umbara Kini Angkat Cerita Horor Kromoleo ke Layar Lebar
Bagi Anggy Umbara, bukan masalah besar kalau pemanggilannya bisa membantu penyidik mengusut tuntas kasus Vina. Ia malah bersyukur kalau memang keterangan yang diberikan bisa meringankan tugas penyidik.
"Ya kalau penyidik sekedar mencari insight, it's okay," tutur Anggy Umbara.
Anggy Umbara baru menyatakan keberatan saat muncul pihak-pihak yang menudingnya sengaja membuat kegaduhan lewat pembuatan film Vina.
"Aneh sih itu sebenernya. Film maker kan tugasnya berkarya, berekspresi, menjadi refleksi untuk sekitar. Kenapa dikriminalisasi?," ucap Anggy Umbara.