Suara.com - Ledakan genre nu-metal di era 90-an rupanya cukup memengaruhi Geezer Butler, pembetot bass Black Sabbath. Butler bahkan terang-terangan mengagumi Slipknot, unit metal asal Iowa.
Menurut Butler dilansir dari laman NME, nu-metal benar-benar membawa warna dan kesegaran di industri musik cadas ketika itu. Musik metal kini bukan lagi sekadar menyuguhkan teriakan di mikrofon.
"Saya benar-benar menyukai metal saat itu, dan itu mempengaruhi apa yang saya tulis juga. Sangat menakjubkan melihat band-band baru yang muncul," kata Butler merujuk band-band seperti Slipknot, Limp Bizkit, hingga Korn.
Tapi khusus Slipknot, Butler menaruh perhatian khusus. "Band-band yang muncul waktu itu benar-benar bagus. Slipknot salah satunya," ucap dia.
Baca Juga: Deadsquad Diejek Kayak PT, Shadu Rasjidi Ajak Jerinx SID Ngopi Bareng: Gak Usah Aneh-Aneh Lah
Selain Slipknot, Butler juga terinspirasi Fear Factory dalam menulis lagu. Materi yang disusun berbeda dari karya yang pernah dia lahirkan sebelum era keemasan nu-metal.
"Banyak lagu tentang fiksi ilmiah, mirip apa yang terjadi saat ini dengan AI dan sejenisnya," katanya.
Slipknot merupakan band yang lahir di era kejayaan nu-metal. Sementara Korn diyakini pelopor dari genre ini.
Kendati begitu, Slipknot bisa dibilang band nu-metal yang mampu mempertahankan popularitasnya hingga kini. Meskipun dalam perjalanannya, band tersebut kerap gonta-ganti personel.
Sebagai bukti eksistensinya, Slipknot jalani tur dunia untuk merayakan 25 tahun berkarya. Yang menarik, dalam turnya, band yang semua membernya memakai topeng ini punya drummer baruL Eloy Casagrande. Eloy sebelumnya memperkuat dedengkot thrash metal asal Brasil, Sepultura.
Baca Juga: 27 Tahun Bersama, Craig Jones Cabut dari Slipknot