Suara.com - Insiden penembakan yang dialami mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat kampanye pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat menjadi sorotan dunia, salah satunya dari Badan Kepolisian Nasional Jepang.
Karena tidak mau kecolongan lagi, Badan Kepolisian Nasional Jepang memberikan perintah tegas agar keamanan lebih ditingkatkan bagi para politisi.
Hal tersebut menyusul adanya upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, demikian ungkap NHK Senin, (15/7/2024).
Langkah-langkah tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pidato publik oleh para politisi di seluruh negeri dan penguatan keamanan di area audiensi.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Donald Trump Kepalkan Tangan saat Diserang Pria Bersenjata
Secara khusus, badan tersebut mewajibkan kantor-kantor regional untuk menggunakan kantong lapis baja dan tempat berlindung untuk melindungi nyawa para politisi selama berpidato.
Pada 8 Juli 2022, mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak mati saat berpidato dalam kampanyenya di Prefektur Nara.
April alu, sebuah percobaan pembunuhan juga dilakukan terhadap Perdana Menteri petahana Fumio Kishida saat berpidato.
Mengantisipasi hal ini, barang-barang pribadi mulai diperiksa di acara-acara, pemeriksaan melalui bingkai keamanan diperkenalkan, dan jarak antara pembicara dan penonton ditingkatkan.
Pada Sabtu sore lalu, tembakan dilepaskan selama acara kampanye Trump di Butler, Pennsylvania. Mantan presiden tersebut mengalami luka tembak di telinga kanannya dan sempat dirawat di rumah sakit.
Pria bersenjata yang melepaskan tembakan itu menewaskan seorang penonton dan melukai dua orang lainnya di antara kerumunan sebelum Dinas Rahasia AS menembak mati dirinya.
Badan Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai upaya pembunuhan dan telah mengidentifikasi tersangka pria bersenjata sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania. [Antara/OANA].