Suara.com - Thariq Halilintar jadi sorotan setelah ibu kandungnya, Geni Faruk meminta putranya dipanggil Haji.
Hal ini didasari setelah Geni Faruk mengaku membawa Thariq Halilintar pergi berhaji di usianya yang masih 2 bulan.
Perihal Thariq Halilintar pergi haji di usia 2 bulan langsung jadi bahan olokan banyak orang.
Lelucon itu bahkan bukan hanya ada di kolom-kolom komentar dari hampir semua postingan yang ada di sosial media, beberapa kalangan juga ikut bercanda soal Thariq haji 2 bulan ini.
Baca Juga: Thariq Halilintar Tegaskan Lebih Bucin ke Aaliyah Massaid Ketimbang Fuji, Begini Katanya
Ternyata bukan hanya soal haji saat usia 2 bulan, Thariq kembali diledek karena gelar atau julukan dari orangtuanya.
Putra ke-4 dari Gen Halilintar ini disebut Prince of Brunei oleh orangtuanya. Bahkan hal tersebut dituliskan dalam sebuah buku yang dicetak keluarga fenomenal ini.
Bukan tanpa alasan, sebutan Prince of Brunei ini karena Thariq lahir di Brunei Darussalam saat itu.
Seperti diketahui, pasangan Lenggogeni Faruk atau Geni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid ini kerap berpindah-pindah negara. Bahkan 11 anaknya lahir di daerah yang berbeda-beda.
Dalam buku Kesebelasan Gen Halilintar ini, ada juga bukti foto ketika Thariq ikut haji di usia 2 bulan bersama orangtuanya.
Baca Juga: Bukan Fuji, Ini Sosok Mantan yang Bikin Thariq Halilintar Gagal Move On
Kembali membahas tentang julukan Prince of Brunei, Thariq menjadi diejek kalau dirinya bisa menjadi saingan dari Pangeran Brunei Darussalam yang asli yakni Prince Mareen.
"Saingan Prince Mateen, Thariq Halilintar ternyata bergelar Prince of Brunei," tulis akun gosip sambil menunjukkan isi buku yang membahas julukkan untuk pria 25 tahun ini.
"Seandainya beneran torik adalah pangeran Brunei. kalian lebih suka torik apa mateen?" timpal lainnya sambil menyisipkan emoji tertawa.
Namun ada juga yang berpendapat jika tak salah Thariq Halilintar mendapatkan gelar seperti itu di keluarganya.
"Itukan julukan intern keluarga. Ya nggak apa-apa dong," komentar netizen.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah