Suara.com - Penyanyi Naura Ayu angkat bicara terkait penggunaan istilah "Aura Maghrib" yang marak digunakan di media sosial untuk menyebut orang-orang dengan kulit gelap. Ia mengecam penggunaan istilah tersebut karena dianggap rasis dan tidak menghargai umat Muslim.
Menurut Naura, mengaitkan waktu salat Maghrib dengan warna kulit merupakan hal yang keliru dan menyinggung. Ia juga menyayangkan bahwa istilah tersebut sering digunakan untuk merundung dan menghina orang lain.
"Sedih deh sekarang banyak yang suka pake waktu-waktu salat sebagai plesetan negatif 'aura maghrib' nanti dibales 'aura isya'," kata Naura dalam cuitannya di Twitter pada Rabu (26/6/2024).
"Maksud aku udah salah, racist terus gak bisa menghargai muslim tuh udah kacau sih," tambahnya.
Baca Juga: Keren! Marion Jola Skakmat Netizen yang Bully Fuji dengan Sebutan 'Aura Magrib'
Naura pun mengajak masyarakat untuk lebih menghormati perbedaan dan tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung. Ia berharap agar penggunaan istilah "Aura Maghrib" dapat dihentikan dan diganti dengan istilah yang lebih baik.
Kritik Naura ini mendapat dukungan dari banyak netizen. Mereka setuju bahwa penggunaan istilah "Aura Maghrib" tidak pantas dan harus dihentikan.
Istilah "Aura Maghrib" baru-baru ini memang menjadi tren di kalangan netizen Indonesia. Awalnya digunakan sebagai candaan untuk menyebut artis berkulit gelap, namun kini telah berkembang menjadi hujatan rasial.
Beberapa artis yang menjadi korban tren ini adalah Fuji, Mayang, dan Shenina Cinnamon. Shenina dihujat karena dianggap tidak cocok memerankan Aurora dalam serial "Dia Angkasa" karena memiliki kulit sawo matang, berbeda dengan Aurora yang digambarkan berkulit putih pucat.
Marion Jola pun pernah membela Fuji yang dihujat dengan sebutan "aura maghrib".
Baca Juga: Apa Itu Aura Magrib? Julukan Fuji dari Netizen, Bikin Marion Jola Gagal Paham