Infografis
Suara.com - Wirda Mansur yang mendapatkan undangan langsung dari Raja Salman membagikan kisah pilunya selama menjalani ibadah haji di Tanah Suci.
Menurut anak Yusuf Mansur ini, ibadah haji adalah pembuktian iman tertinggi. Terutama, ketika dirinya hendak melakukan lempar jumrah di Mina.
Wirda Mansur yang baru pertama kali ibadah haji sangat tak sabar menantikan momen lempar jumrah di Mina.
"Selama di Mina, beruntung maktab kami berjarak sangat dekat dengan Jamaraat (tempat melempar Jumroh), gue pun dengan semangat bersiap untuk segera melaksanakan lempar Jumroh pertama," ujar Wirda Mansur dalam unggahan Instagramnya, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga: Selain Khianati Denny Cagur, Marshel Widianto Pernah Bohongi Desta usai Terima Bayaran Syuting
Saat hendak berangkat ke Jamaraat untuk lempar jumrah, anak perempuan Yusuf Mansur ini mengatakan dirinya langsung disambut angin kencang yang terasa panas di seluruh tubuhnya. Padahal dia baru saja melangkahkan kaki keluar dari pintu.
"Alih-alih menyejukkan, angin yang berhembus berbalut dengan hawa panas ditambah teriknya matahari yang menembus kulit ya Allah, ingin rasanya mengeluh," ujar Wirda Mansur.
Wirda Mansur tak memungkiri hati kecilnya sempat mengeluh panas dan segala macamnya karena panas terik tersebut. Namun, perempuan 23 tahun itu berusaha selalu mengurungkan keluhannya setelah Tuhan seolah memberinya pelajaran langsung di depan mata.
"Ajaibnya, setiap mengeluh, Allah seperti selalu memberikan contoh secara nyata di depan mata. Bikin gue kembali mundur lagi mundur lagi untuk mengeluh dan ada rasa malu," kata Wirda Mansur.
Wirda Mansur mengatakan dirinya diperlihatkan banyak orang terkapar lemas di sepanjang jalan menuju Jamaraat setelah berjalan cukup jauh di kala cuaca begitu terik.
Baca Juga: Nikita Mirzani Bongkar Borok Marshel Widianto Usai Diminta Maju Pilkada 2024, Singgung Pengkhianatan
"Di sisi kanan kiri sepanjang jalan, gue melihat orang orang yang terkapar lemas di trotoar jalan. Cuaca memang lagi terik teriknya, bahkan terindikasi suhu panas ekstrim. Sebagian besar dari mereka bahkan telah menempuh jarak begitu jauh, jalan kaki, di bawah terik matahari, berkilo kilo meter pula," jelasnya.
Wirda Mansur juga langsung tertegun dan istighfar ketika melihat ada seorang mayat ibu paruh baya di pinggir jalan.
"Gue perhatikan dengan seksama, ada tubuh seorang ibu paruh baya, wajahnya ditutupi hingga setengah badan, namun terlihat kaki dan tangannya penuh lebam dan kaku. “Ya Allah, ini orang meninggal!”," ujar Wirda Mansur.
Apalagi, anak Yusuf Mansur ini mengaku tak hanya melihat 1 atau 2 mayat saja. Ada banyak jamaah haji yang meninggal dunia dan tergeletak di sepanjang jalan menuju Jemaraat.
"Menurut keterangan, banyaknya jamaah Haji yang gugur (wafat, semoga Allah terima amal ibadahnya) adalah mayoritas mereka yang melakukan Haji tanpa prosedur. Tanpa travel, otoritas, akomodasi, penanggung jawab, ataupun yang lainnya," lanjutnya.
Wirda Mansur mengatakan kematian para jamaah haji tersebut akibat paparan panas matahari yang terik, dehidrasi dan sebagainya.
