Setelah satu jam berusaha, Tsania akhirnya berhasil bertemu dengan anaknya. Momen tersebut sangat emosional bagi Tsania, terutama saat ia akhirnya bisa memeluk anaknya setelah perjuangan yang panjang.
"Akhirnya Sabira ngomong 'Umi mau culik aku kan', aku jawab 'nggak Umi cuma mau main' dia buka setelah satu jam," ungkapnya.
"Itu ada momen sampe aku ngintip-ngintip di jendela, akhirnya mereka goyah, mereka akhirnya dia mau keluar 1 jam akhirnya aku peluk. di situ penuh keluarga dia, aku gak boleh bawa siapa-siapa, orang tuaku gak boleh masuk,” tambahnya.

"Jadi aku terakhir ketemu Shabira itu dia belum bisa ngomong, tiba-tiba ketemu dia udah bisa bilang 'aku maunya disuapin sama Umi'. Itu aja aku udah anggap keajaiban (anak masih ingat)," katanya.
Saat Tsania akhirnya berkesempatan untuk bertemu dengan anak-anaknya, situasi berubah menjadi tegang. Teriakan ini memicu reaksi panik dari anak-anaknya, yang kemudian mencoba melarikan diri.
"Akhirnya ada yang teriak-teriak pengacara (Atalarik), Syarif Shabira kalau misalnya kalau mau sama Umi sana keluar sana, bener kan mau dibawa sama Umi," cerita Tsania.
"Ya kabur lah bocah, akhirnya anak-anak kabur, histeris kabur, kunci lagi, oke ini gagal. aku mikirin mental mereka doang," pungkas Tsania Marwa.