Suara.com - Didiagnosis mengidap Bipolar, Marshanda rupanya sempat menjadi korban bullying saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Hal itu diungkap oleh mantan istri Ben Kasyafani itu saat menjadi bintang tamu dalam acara yang dipandu Irfan Hakim.
Selain menjadi korban bully, pola asuh kedua orang tuanya juga menjadi faktor pemicu Marshanda mengalami gangguan mental. Meski ada faktor genetik, namun rasa sakit yang dialaminya saat masih kecil menjadi pemicu ia didiagnosi bipolar.
"Banyak taruma-trauma lah," kata pemain sinetron Bidadari itu.
Bahkan menurut Marshanda,hingga umurnya menginjak usia 27 tahun ia masih minder saat datang ke acara ulang tahun teman.
Baca Juga: Marshanda Terharu! Sang Putri Beri Penjelasan Bijak tentang Penyakit Bipolarnya
"Ya Allah gue mindernya setengah mati. Nggak berani nyapa orang lain padahal kenal. Pura-pura nggak ngelihat karena minder," katanya.
Rupanya, rasa minder yang dialami Marshan hingga dewasa merupakan trauma masa kecil akibat dibully. Ia kerap dipermalukan teman-temannya hingga merasa memang tak layak untuk mendapat teman.
"Karena waktu SD aku tu dibullynya yang dipermalukan di depan kelas, depan umum, depan sekolah sama teman-temanku sampe aku mikirnya emang aku pantasnya nggak ditemenin," cerita Marshanda.
"Dan itu kayak jadi keyakinan yang tertanam dalam banget," lanjutnya.
Ada suatu kejadian yang sampai saat ini masih membekas di benak Marshanda. Suatu hari ia pernah menulis di buku harian untuk mencurahkan isi hatinya. Namun saya buku harian itu dirampas temannya.
Tidak berhenti sampai di situ, isi buku itupun sampai dibacakan di depan kelas. Pengalaman seperti itulah yang membuat Marshanda minder bahkan sampai taruma.
Baca Juga: Sienna Akui Genetik Cantiknya Adalah Keturunan Marshanda, Definisi Ibu Berhasil Didik Anak
"Aku pernah nulis di buku diary waktu SD, tulisannya gini 'Ah gue bete banget deh si pentolan SD kita namanya siapa gitu, dia gak ngajak gue main tiap kita lagi pada istirahat. Kenapa si dia habis pada ngedance gue nggak diajak'. Mencurahkan isi hati. Terus bukunya direbut sama anak-anak cowok, dilempar ke yang lainnya aku lari-lari ngejar biar nggak ada yang baca," cerita Marshanda.
"Aku ambil, aku robek-robek aku buang. Terus besoknya diambil temenku lalu diselotip. Dibacain depan kelas. Itu malu banget rasanya," lanjutnya.
Akibat sering dibully, Marshanda sebenarnya ingin bisa pindah sekolah. Namun menyadari kondisi Ibunya yang saat itu seorang single parent, Ia lantas mengurungkan niatnya.
"Aku gak mau bebanin," katanya.