Suara.com - Baru-baru ini, dua komika terkenal Indonesia, Kiky Saputri dan Pandji Pragiwaksono, menjadi pusat perhatian setelah tampil bersama dalam sebuah acara. Kiky Saputri mulanya mempertanyakan alasan Pandji Pragiwaksono kembali ke Indonesia di tengah kariernya yang sedang berkembang di Amerika Serikat.
Dia mengaku alasan utamanya kembali ke tanah air karena biaya kuliah anaknya yang mahal di New York. Kemudian, Pandji Pragiwaksono tidak segan-segan memberikan sindiran tajam kepada Kiky Saputri terkait keputusannya mendukung Prabowo Subianto. Ia bahkan menyinggung kemenangan Prabowo Subianto pada rezim ini.
"Kalau bagian dari rezim yang menang enak-enak saja di sini, kalau kalah saya kabur," tutur Pandji dikutip pada Senin, (10/6/2024).
Kiky Saputri kemudian menyinggug keputusan Pandji untuk pindah ke New York dari sebelum pemilu di Indonesia.
"Tapikan abang kabur sebelum kalah atau menang," ujar Kiki Saputri.
Pandji menjelaskan bahwa dia telah lama memprediksi kemenangan Prabowo dan menyatakan bahwa bukti digital tentang prediksinya tersebut cukup banyak.
"Iya sih karena udah bisa ngebaca, kan. Gua sudah dari lama loh prediksi Prabowo akan menang. Dan bukti digitalnya banyak," tambah Pandji.
Kiky Saaputri kemudian memberikan sentilan kepada Pandji.
"Jadi abang kabur, nggak suka Prabowo menang?" tanya Kiki.
Baca Juga: Trending! Pandji Pragiwaksono Sukses Buat Host Total Politik Kelabakan saat Bahas Dinasti Politik
Meskipun demikian, Pandji bercanda bahwa ia kabur ke New York karena takut diculik jika Prabowo menang.
"Takut diculik, pak Prabowo i love you," canda Pandji.
"Nggak sih bercanda," tambahnya
Kiky kemudian menyindir bahwa Pandji mungkin masih memiliki banyak uang dari pekerjaannya sebagai juru bicara. Pandji menepis anggapan tersebut dan dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak dibayar.
"Kirain ke New York duit yang jadi jubir masih banyak," singgung Kiky.
"Nggak. Gue nggak di bayar," tegas Pandji.
Sindiran Pandji semakin keras ketika ia mengatakan bahwa tidak semua orang memiliki nilai yang bisa dibayar dengan uang, menekankan bahwa ada yang lebih berharga dari sekadar kompensasi finansial.
"Kan nggak semua orang kayak lo ki," sindir Pandji atas keputusan Kiky menjadi bagian Tim Sukses Prabowo Subianto.
Kiky membela dirinya dengan mengatakan bahwa tidak semua orang memiliki nilai yang bisa dibayar dengan uang, menunjukkan bahwa ada nilai-nilai lain yang lebih penting.
"Bener memang nggak semua orang punya nilai," bela Kiky.
Momen saling sindir itu semakin tajam ketika Pandji menyebut bahwa ada orang yang tidak bisa diukur nilainya dengan uang.
"Ada orang yang nilainya nggak dibayar pakai duit," tambah Pandji dengan sindiran pedas.