Suara.com - Sabda Ahessa menceritakan perjalanan hijrahnya dalam podcast terbaru bersama Melaney Ricardo. Sabda menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil bukan karena putus dari Wulan Guritno.
Sebagaimana diketahui, hubungan Sabda Ahessa dan Wulan Guritno berakhir sekitar pertengahan 2023. Mereka putus setelah kurang lebih setahun berpacaran.
Banyak yang mengira Sabda Ahessa hijrah karena patah hati setelah putus dari ibu tiga anak itu. Namun dugaan tersebut dibantah oleh Sabda.
"Bukan karena (putus). Bukan putusnya ya, hanya saja pada periode itu, Mei tahun lalu. Ya sebenarnya bukan gara-gara itu," ujarnya seperti dikutip pada Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Putus dari Sabda Ahessa, Wulan Guritno Jalan Bareng Brondong Sampai Tersipu Malu Saat Dipuji
Pebasket kelahiran 1996 itu lantas mengungkap apa yang membuat dirinya mulai mendalami ilmu agama. Bukan patah hati, melainkan penyakit radang usus.
"Sebelum kejadian itu (putus), aku medical check up, segala macam, dan hasilnya kurang baik. Aku juga ada radang usus," ungkapnya.
"Karena kebanyakan makan cabe, kebanyakan macam-macam (alkohol)," lanjut anak Sys NS tersebut.
Radang usus membuat Sabda Ahessa berhenti mengkonsumsi alkohol. Awalnya suka pergi ke kelab malam, Sabda jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Dengan tak mengkonsumsi alkohol, pikiran Sabda Ahessa menjadi jernih. Dalam masa-masa itu, dia merasa hidupnya kosong.
"Mulai kepikiran, mulai introspeksi, dan mulai menilai semua keputusan-keputusan besar di hidupku yang udah aku buat itu dasarnya apa," tutur Sabda.
Setelah introspeksi, Sabda Ahessa sadar bahwa keputusan yang dibuatnya selama ini berdasarkan hawa nafsu.
"Hidupku sebelum radang usus, itu hanya serangkaian kesenangan duniawi. Semuanya hanya untuk memuaskan hawa nafsu," pungkasnya.
Sabda Ahessa lantas meluruskan bahwa keputusan yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan hubungan asmaranya, tapi segala aspek dalam hidupnya.
Introspeksi diri yang dilakukan Sabda Ahessa juga membuatnya sadar bahwa dia dan Wulan Guritno tidak ditakdirkan untuk bersama. Hal inilah yang membuat hubungan mereka berakhir.
Kontributor : Chusnul Chotimah