Suara.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea ikut menolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dengan memotong gaji pekerja sebesar tiga persen.
Hotman Paris melalui Instagramnya mengunggah tabel simulasi gaji yang dipotong sebesar tiga persen untuk iuran Tapera.
Pada unggahannya itu, pengacara kondang 63 tahun ini mencantumkan simulasi gaji sebesar Rp5 juta hingga Rp25 juta yang akan dipotong untuk iuran Tapera.
Hotman Paris juga menunjukkan jumlah uang yang dipotong dari gaji pekerja untuk iuran Tapera setelah setahun dan 50 tahun.
Baca Juga: Anak Putuskan Mualaf, Ayah Angelina Sondakh Sempat Marah Pada Tuhan: Kenapa Saya Hadapi Musibah Ini?
Pekerja dengan gaji Rp5 juta diperkirakan hanya bisa mengumpulkan Rp90 juta, bila gajinya dipotong sebesar Rp150 ribu untuk iuran Tapera setelah 50 tahun.
Sementara, pekerja dengan gaji Rp25 juta baru bisa mengumpulkan Rp450 juta, bila gajinya dipotong sebesar Rp750 ribu untuk iuran Tapera setelah 50 tahun.
Karena itu, Hotman Paris beranggapan potongan tiga persen untuk iuran Tapera selama 50 tahun tak cukup untuk membeli rumah, terutama pekerja yang gajinya hanya Rp5-10 juta.
Hotman Paris pun meminta pemerintah untuk membatalkan kebijakan iuran Tapera dengan memotong gaji pekerja sebesar tiga persen tiap bulannya.
"Potongan gaji 50 tahun tidak cukup beli rumah! Hotman 911 minta batalkan Tapera," ujar Hotman Paris, Jumat (7/6/2024).
Baca Juga: Jadi Mualaf, Angelina Sondakh Sempat Dikucilkan Keluarga Besarnya
Sejumlah warganet pun sepakat dengan pandangan Hotman Paris, karena merasa kebijakan iuran Tapera ini seperti ingin memiskinkan rakyat.
"Negara kok ngemis sama rakyat, pakai ngancam lagi kalau enggak mau ngasih kena sanksi," kata @mr.kel**. "Cara memiskinkan rakyat pelan-pelan," komentar @_dewinta**.
"Betul banget bang, nyusahin rakyat aja yang gajinya cuman UMK. Belum cukup sampai uang rumah sudah meninggoy duluan," imbuh @annalpa**.
"Setuju batalkan program Tapera," kata @khairawilda***.