Suara.com - Angelina Sondakh mungkin dikenal sebagai sosok Muslimah yang religius. Selain menghafal Al Quran, banyak yang menilai dirinya cocok menjadi guru ngaji.
Meski sempat dipenjara selama kurang lebih 10 tahun, Angelina justru keluar dengan perubahan yang positif. Ibu tiga anak ini memutuskan untuk hijrah dan memilih berhijab.
Namun perjalanannya untuk menjadi mualaf bukan hal yang mudah. Penuh lika-liku, kisahnya menjadi mualaf dimulai dari sebuah jebakan.
Pasalnya, saat menjalin asmara dengan Adjie Massaid, mereka terhalang oleh restu. Ayah dari Angelina Sondakh berulang kali menolak lamaran dari Adjie Massaid.
Alasannya adalah fakta bahwa Ajdie Massaid bukanlah bujangan dan pernah bercerai. Sementara alasan lainnya karena ayah Aaliyah Massaid itu seorang muslim.
Namun Adjie Massaid tidak menyerah begitu saja. Adjie mengajak Angelina untuk pergi menemui penghulu dan mengislamkan Angie sebelum menikahinya.
Pernikahan yang digelar tanpa orang tua Angie itu sempat ditutupi. Bahkan Angie belum memberi tahu orang tuanya soal dirinya yang berpindah agama.
Namun saat hal itu terkuak, caci maki tidak hanya diterima olehnya. Keluarganya pun mendapatkan hal yang sama dari warga di kampungnya.
Hal ini lantaran Angie adalah anak dari pemimpin gereja. Kakeknya pun seorang pendeta yang sudah dikenal namanya.
Sang ayah, di sisi lain, sempat tidak setuju dengan keputusan Angie. Angie menegaskan bahwa dia bisa mengabulkan permintaan apapun kecuali soal kembali ke Kristen.
"Aku tuh pernah bukan berantem sih, lebih ke berdebat. Aku bilang, ‘Dad, apapun yang Daddy minta ke saya, saya akan penuhi. Tapi cuma satu, Daddy jangan minta saya pindah ke agama Kristen lagi’," kata Angelina Jolie.
Lambat laun, hati Ayahnya pun luluh. Sang Ayah menerima keputusan Angelina Sondakh dan mengutamakan adanya toleransi.