Suara.com - Korea Utara kembali menggelar festival dua tahunan bertajuk Friendship Spring Festival pada Rabu (15/4/2024) lalu. Festival tersebut memiliki tradisi untuk mempertunjukkan seni musik dan tari-tarian.
Di samping dari negeri sendiri, Friendship Spring Festival juga mempertunjukan seni musik dan seni tari dari negara-negara kerabat, salah satunya Indonesia.
Dalam festival tersebut, delegasi Indonesia yang ditunjuk untuk unjuk gigi merupakan kurasi dari Jaya Suprana School yakni Muhammad Iqbal Siddiq dan Joka Tatarang.
![Delegasi Indonesia mendapat penghargaan dari Duta Besar Korea Utara atas penampilan di Friendship Spring Festival pada Senin (3/6/2024) [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/04/29718-delegasi-indonesia-mendapat-penghargaan-dari-duta-besar-korea-utara.jpg)
Muhammad Iqbal Siddiq adalah seorang pianist Indonesia dengan jam terbang tinggi tampil di berbagai negara, sedangkan Joka Tatarang adalah penyanyi Indonesia yang merupakan anggota dari group Acapela "Pentaboyz" juara dunia akapela.
Delegasi Indonesia diminta untuk menampilkan dua buah lagu, satu lagu daerah Indonesia yang dinyanyikan diiringi dengan piano dan satu lagu Korea Utara berupa Solo piano.
Lantaran harus mengemban tugas yang menantang tersebut, Muhammad Iqbal Siddiq sempat mengutarakan rasa terkejutnya.
"Ternyata tugas saya bukan hanya mengiring tapi juga harus tampil solo dengan karya yang sulit," kata Muhammad Iqbal Siddiq.
Sementara untuk lagu Indonesia, Joka Tatarang mengusulkan medley sebagai bentuk ekspresi keragaman budaya Indonesia. Medley diawali dengan 'Manuk Dadali'.
Selepas 'Manuk Dadali', keduanya melanjutkan medley dengan lagu daerah 'Mande Mande', 'Bungong Jeumpa', dan 'Yamko Rambe Yamko'.
"Piano saya mainkan dengan arpegio seperti harpa agar terasa lebih mendalam. Medley ditutup dengan iringan piano yang syncope sehingga terasa corak daerah dan penggunaan akor yang membuat karya terdengar lebih megah sebagai klimaks," tutur Muhammad Iqbal Siddiq.