Pandangan tersebut ternyata dipahami oleh banyak orang. Alhasil, ketika berniat untuk umrah, ayah dari Dokter Tirta mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Sang Ayah diminta untuk tidak umrah saja. Alasannya tak lain karena dirinya dicap sebagai orang tua gagal ketika anaknya tidak menganut Islam.
Pengalaman yang tidak menyenangkan itu berhasil membuat Ayahnya menjadi menangis. Curahan hati sang Ayah pun pernah didengar oleh Dokter Tirta.
"Bokap gue mau umrah, (saat ada) di pesawat, dia curhat sambil nangis. Dia dihujat satu pesawat bahwa, 'Kamu nggak usah umrah, kamu didik anak kamu aja gagal'," curhat Dokter Tirta.
Mendengar hal tersebut, Dokter Tirta sempat merasa emosi. Namun ia memilih menahannya hingga pada usia 22 tahun, Dokter Tirta memutuskan untuk menjadi mualaf.