Suara.com - Baru-baru ini, nama Dokte Tirta kembali menjadi bahan perbincangan. Dokter Tirta bercerita soal kisahnya yang memilih untuk menjadi mualaf.
Meski berpindah agama, Dokter Tirta memiliki prinsip yang bijak. Sang dokter menolak untuk terlibat dalam perdebatan soal agama.
"Aku sering nongkrong sama teman-temanku di dekat Masjid Al Fajru, Minggunya Sekolah Minggu. Karena toleransinya tinggi, jadi kita memahami satu sama lain," ujar Dokter, dilansir pada Selasa (4/6/2024).
Soal larangan mengenai mengucapkan selamat Natal, Dokter Tirta menegaskan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan realitas kehidupannya.
"Jadi ketika ada perdebatan di Twitter dilarang mengucapkan selamat Natal, pohon Natal, ga relate di kehidupan keluargaku. Keluargaku lebih kompleks dari itu. Keluargaku di Boyolali itu muslim semua, taat. Ketika ada perbedatan agama di Twitter, Instagram, keluargaku ga relate dengan itu," beber Dokter Tirta.
![Dokter Tirta [Instagram/@dr.tirta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/10/56036-dokter-tirta.jpg)
Namun sebelum menjadi mualaf, kehidupan Dokter Tirta jauh dari kata mudah. Terutama dengan pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialami oleh sang Ayah.
Dokter Tirta adalah putra dari orang tua berbeda keyakinan. Ibunya adalah seorang Katolik, sedangkan Ayahnya menganut agama Islam.
Meski begitu, Dokter Tirta terbiasa belajar dua agama. Hingga dirinya mengaku menemukan ajaran mengenai pria Muslim yang menikahi perempuan non Muslim.
"Kalau cowok muslim, gue nggak tahu ini benar nggak ya, punya istri non-muslim, ini tergantung anaknya," ujar Dokter Tirta dalam tayangan bersama Denny Sumargo.
Baca Juga: Dokter Tirta Sebut Tidak Pernah Belanja Tak Tahu Harga, Sindir Chef Arnold?
"Kalau anaknya non Muslim, bokapnya dianggap gagal," lanjutnya.