Suara.com - Habib Bahar bin Smith turut bersuara perihal kasus kematian Vina Cirebon yan hingga saat ini belum dapat diselesaikan oleh pihak kepolisian. Padahal, kasus kematian Vina akibat diperkosa dan dibunuh sudah terjadi pada 2016 silam.
Habib Bahar lantas menyoroti soal desas-desus keterlibatan anak Pejabat dalam kasus Vina. Menurutnya, siapapun yang terlibat patut untuk mendapat hukuman yang setimpal.
"Nggak perduli anak Polisi, nggak perduli anak Bupati, kalau mereka melakukan pelanggaran, apalagi itu pemerkosaan, tangkap," kata Habib Bahar, dikutip suara.com, Sabtu (01/06/2024).
"Orang begitu itu hukum seberat-beratnya," lanjut pendakwah asal Sulawesi Utara itu.
Bahkan, menurut Habib Bahar, meskipun kasus tersebut melibatkan anak Presiden sekalipun, hukum tetap harus ditegakkan.
Apalagi, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina Cirebon tidak hanya dilakukan oleh satu orang, melainkan banyak orang.
Jangankan anak Polisi, anak Bupati, mau anak Presiden juga nggak ada urusan. Menurut Habib Bahar, hukuman mati adalah hukum yang setimpal bagi para pelaku, terlebih mereka yang hingga saat ini masih buron.
"Hukum mati manusia bejat begitu tuh. Jangankan anak Polisi, anak Presiden, mau anak Malaikat juga andaikan begitu hukum mati," tegasnya.
"Polisi harus tangkap itu yang belum ketangkap," pinta Habib Bahar.
Saking geramnya, Habib Bahar bahkan berjanji untuk mengerahkan seluruh penghuni lapas tempat para pelaku ditahan. Ia ingin agar para pelaku yang kini buron, jika nanti berhasil ditahan bisa diberi pelajaran.