Hotman Paris Tiba-Tiba Ditantang Tinju oleh Pengacara Benny Wulur, Alasannya Mengejutkan

Suara.com - Hotman Paris tiba-tiba ditantang duel tinju oleh pengacara Benny Wulur. Alasan Benny menantang Hotman untuk duel di atas ring pun cukup mengejutkan.

Gara-gara tantangan ini, banyak yang menuding Benny Wullur hanya sekadar cari sensasi. Namun ketika dikonfirmasi, Benny punya alasan yang tak main-main.

"Sebetulnya bukan maksud saya untuk tiba-tiba tantang tinju (Hotman Paris), tapi karena no viral no justice maka saya terus menyuarakan tantangan tinju ini," kata Benny dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Jumat (31/05/2024).

Rupanya, Benny Wullur menantang Hotman Paris tinju karena ia merasa mendapat ketidakpastian hukum dalam kasus sengketa tanah Menteng 37. Di mana Benny mewakili Hendrew Sastra Husnandar melawan PT Bangun Inti Artha, di mana Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya.

Baca Juga: Sibuk Main HP Saat Konferensi Pers, Pengacara Vina Cirebon Kena Tegur Hotman Paris

Benny mengungkap ketikdakpastian hukum ini ditandai juga dengan adanya putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang sudah berkekuatan hukum tetap (incracht) bisa dicabut oleh pihak panitera.

"Kalau upaya hukum kasasi masih tenggang waktu 14 hari setelah pemberitahuan putusan PT (pengadilan tinggi), saya tidak akan tantang debat hukum dan tidak akan tantang tinju. Namun karena ada kejanggalan dan keanehan, terpaksa saya ajukan terus tantang tinju dan debat hukum," ucap Benny.

Hotman Paris sendiri sudah merespons tantanga Benny Wullur terkait duel tinju. Namun sayangnya, pengacara kondang berusia 63 tahun ini menolak mentah-mentah tantangan Benny. Menurut Hotman, ia tak mengenal Benny.

"Siap dia? Gue enggak kenal. Gue enggak kenal, bagaimana (mau adu tinju)?" kata Hotman Paris, ditemui di kawasan Jakarta Barat, baru-baru ini.

"Gimana mau tinju kalau enggak kenal. Seharusnya kenalu dulu. Kalau sudah kenal, mungkin iya, mungkin tidak diterima," imbuh Hotman.

Baca Juga: Hotman Paris Ungkap Temuan Baru dari Penetapan Pegi Sebagai TSK Kasus Vina, Ada Kejanggalan