Suara.com - Soleh Solihun dan Kiky Saputri merupakan dua stand up komedian yang ikut bersuara ihwal kebijakan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dari 3 persen potongan gaji bulanan.
Berdasarkan pantauan, Soleh Solihun lebih dulu mengutarakan sindiran pedas ihwal kebijakan iuran Tapera ketimbang Kiky Saputri.
"Kalau gaji Rp 10 juta per bulan dipotong Tapera 3 persen sama dengan Rp 300 ribu per bulan. Satu tahun sama dengan Rp 3,6 juta. 100 tahun menabung akhirnya bisa deh dapat rumah yang harganya Rp 360 juta," ucap Soleh Solihun.
Selang satu hari kemudian, Kiky Saputri ikut mengkritik kebijakan iuran Tapera. Dia melontarkan sebuah anekdot sebagai bentuk sindiran terhadap kebijakan tersebut.
Baca Juga: Kiky Saputri Bongkar Alasan Ayu Ting Ting Insecure Gabung Circle Artis
"Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat atau Tabungan Penderitaan Rakyat? Akh," ujar Kiky Saputri dalam akun @kikysaputrii, ditilik pada Kamis (30/5/2024).
Kendati sama-sama mengkritik kebijakan iuran Tapera, Soleh Solihun dan Kiky Saputri tampaknya mendapat perlakuan yang berbeda dari sejumlah kalangan netizen.
Pasalnya, Kiky Saputri dianggap bermuka dua hingga memiliki standar ganda ihwal sikapnya terhadap kebijakan pemerintah.
Berdasarkan pantauan, sejumlah netizen mengungkit jejak digital Kiky Saputri yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai pendukung paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Sesungguhnya jejak digital itu nyata," tulis seorang netizen.
Baca Juga: Bergaji Rp 43 Juta/Bulan, Daftar Anggota Komite BP Tapera Ada Sri Mulyani Hingga Basuki
"Hipokrit," kata netizen lain.
"Menjilat ludah sendiri?" tutur netizen yang lainnya.
Seiring santernya kritik netizen tersebut, Kiky Saputri spontan mengutarakan ekspresi kekesalannya. Dia menilai, setiap rakyat berhak untuk melontarkan kritik terlepas dari pilihan presidennya pada Pemilu 2024 kemarin.
"Banyak yang tantrum pilihan Presidan yang akan datang, padahal yang dikritisi kebijakan Presiden yang sekarang. Emang ente pada yakin banget kalau 'pilihan kalian' yang menang, kebijakan ini tidak dibuat juga oleh Pak Jokowi?" kata Kiky Saputri.
"Terus yang boleh mengkritisi cuma yang kalah gitu? Gimana sih? Gak ngerti deh adinda," imbuhnya lagi.