Suara.com - Komika Soleh Solihun ikut menanggapi kebijakan baru pemerintah mengenai Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang kontroversial.
Kebijakan Tapera yang digulirkan Pemerintahan Jokowi ini mengundang reaksi negatif dari publik. Sebab dalam aturan ini, gaji pekerja swasta akan dipotong untuk Tapera.
Soleh Solihun lalu mencoba melakukan simulasi mengenai aturan Tapera tersebut. Soleh mengandaikan seseorang yang menerima gaji Rp10 sebulan.
Jika mengacu pada aturan Tapera, maka akan ada potongan 3 persen dari gaji tersebut untuk Tapera. Maka kata Soleh, potongan bagi pekerja bergaji Rp10 juta sebesar Rp300 ribu per bulan.
Apabila dikalkulasi selama satu tahun, menurut Soleh, maka Tapera pekerja bergaji Rp10 juta senilai Rp3,6 juta.
Artinya menurut Soleh, pekerja itu harus menabung 100 tahun dulu baru bisa mendapatkan rumah seharga Rp360 juta.
"100 tahun menabung akhirnya bisa deh dapet rumah yang harganya 360 juta. ngitungnya gitu gak sih?" tukas Soleh Solihun lewat akun X.
Seperti diketahui aturan mengenai Tapera ini tertuang dalam Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.
PP yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024 ini, mengatur besaran Iuran Peserta Pekerja Tapera dari BUMN, Badan Usaha Milik Desa hingga perusahaan swasta.
Baca Juga: Capai Puluhan Juta, Segini Honor yang Didapat Pengurus Tapera
Dalam Pasal 5 PP Tapera mengatur tiap pekerja yang berusia paling rendah 20 tahun atau sudah menikah yang memiliki penghasilan paling sedikit sebesar upah minimum diwajibkan menjadi peserta Tapera.