Infografis
Suara.com - Aaliyah Massaid sedang santer menuai pujian sejumlah kalangan netizen lantaran bersikap bijaksana kala diterpa komentar negatif dari oknum fans Fuji.
Pasalnya, Aaliyah Massaid memilih untuk bersikap sabar dan tegar alih-alih naik pitam ketika menjadi bulan-bulanan oknum fans Fuji.
![Reza Artamevia dan Aaliyah Massaid. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/14/72074-reza-artamevia-dan-aaliyah-massaid.jpg)
Di balik sifat penyabar tersebut, Aaliyah Massaid rupanya dididik oleh orang tua dengan latar belakang pendidikan yang mentereng.
Dilansir pada Senin (27/5/2024), berikut adalah latar belakang pendidikan orang tua Aaliyah Massaid yang mentereng.
Baca Juga: Riwayat Karier Mentereng Baby Mamesah, Calon Kakak Ipar Thariq Halilintar
Pendidikan Orang Tua
Ibunda Aaliyah Massaid, Reza Artamevia, diketahui pernah mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta.
Pemilik nama asli Reza Artamevia Adriana Eka Suci tersebut meraih gelar sarjana ekonomi dari kampus Universitas Pancasila.
Selaras dengan sang ibu, ayahanda Aaliah Massaid, mendiang Adjie Massaid, juga memiliki pendidikan yang mentereng. Dia sempat bersekolah di Belanda hingga jenjang SMA.
Setelah lulus SMA, Adjie Massaid memutuskan untuk berkuliah di Indonesia. Dia menempuh pendidikan tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Nasional Indonesia (STIENI) Jakarta.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Baby Mamesah, Lebih Moncer Dibanding Thariq Halilintar Calon Adik Ipar
Di lain pihak, ibu sambung Aaliyah Massaid, Reza Artamevia, tercatat memiliki latar belakang pendidikan yang paling mentereng.
Angelina Sondakh alumni mahasiwa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Dia meraih gelar sarjananya sekitar tahun 2000.
Kemudian, Angelina Sondakh berkuliah S2 dengan program studi Ilmu Komunikasi di FISIP Universitas Indonesia (FISIP UI). Dia dinyatakan lulus dengan predikat cum laude pada tahun 2009.
Tidak puas dengan gelar magister, Angelina Sondakh kembali berkuliah tingkat doktoral Ilmu Komunikasi FISIP UI sekitar tahun 2010-2011. Meski begitu, dia tidak selesai berkuliah karena harus mendekam di penjara atas kasus korupsi.
