Raditya Dika

Eko Faizin Suara.Com
Senin, 27 Mei 2024 | 09:55 WIB
Raditya Dika
Raditya Dika. [Instagram/@raditya_dika]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dika Angkasaputra Moerwani atau yang dikenal dengan Raditya Dika merupakan penulis, komedian, sutradara, aktor dan YouTuber Indonesia kelahiran Jakarta pada 28 Desember 1984.

Pria yang kerap disapa Radit ini menikah dengan Anissa Aziza pada 5 Mei 2018 dan dikaruniai dua orang anak.

Sebagai penulis, karya pertama Raditya Dika adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Karya tersebut berhasil mengangkat namanya.

Buku ini menceritakan kehidupan Radit ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radit adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. 

Buku yang masuk kategori genre baru tersebut ditampilkan dalam format buku harian. Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radit, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com dan masuk kategori best seller.

Saat Radit merilis buku pertamanya, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).

Melansir Wikipedia, buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radit. 

Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radit yang sepertinya tidak selalu beruntung. Isi buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radit mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radit memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.

Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radit yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radit dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. 

Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI