Suara.com - Devano Danendra, putra dari penyanyi dangdut terkenal Iis Dahlia, baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik banyaknya tato yang menghiasi tubuhnya.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip pada Minggu, (26/5/2024), Devano berbagi cerita tentang perjalanan emosionalnya yang mendorongnya untuk menato tubuhnya.
Dengan tato, Devano menemukan cara yang lebih aman untuk mengekspresikan dirinya dan menghadapi rasa sakitnya. Ini menunjukkan bagaimana seni tubuh bisa menjadi alat penyembuhan dan ekspresi diri yang kuat.
“Tato tuh menurut gua adalah hal yang menyenangkan dibandingkan menyakiti yang lain,“ tutur Devano Danendra.
Bagi Devano, tato bukan hanya simbol atau hiasan, tetapi juga bentuk terapi yang membantunya mengatasi tekanan mental dan emosional.
“Menato itu rasa sakit yang paling menyenangkan,” tambah Devano.
Devano juga menceritakan masa-masa kelam yang pernah dialaminya, di mana ia sering merasa sangat stres dan cenderung menyakiti diri sendiri.
“Gue di zaman itu pernah stress banget, menyakiti diri sendiri gue sering banget nyakirin diri sendiri dengan cutiing segala macem,” ujar Devano.
Tato kemudian menjadi alternatif bagi Devano untuk mengekspresikan rasa sakitnya tanpa harus melakukan self-harm.
Baca Juga: Pisah Rumah, Iis Dahlia Menangis Curhat Kesulitan Bertemu Devano Danendra
“Tato itu adalah alasan gue sampe sekarang kenapa gue nato daripada gue ngecutting mending gue nato, sama rasanya soalnya” tuturnya.
“Stressnya karena apa?” tanya Kemal Palevi menanyakan.
Ketika ditanya oleh Kemal Palevi mengenai penyebab stress yang dialaminya, Devano menjelaskan bahwa masalah tersebut berasal dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dinamika dalam keluarganya.
“Udah lama itu yaitu keluarga segala macam. Oh itu sebenernya panjang banget,” timpal Devano.
“Oke stressnya dari situ ya, dari berhavior nyokap (Iis Dahlia), sampe dicengin di sociaty? Sampe segitunya ya?” tambah Kemal Palevi.
Devano mengakui bahwa tekanan tersebut cukup berat dan mempengaruhi karier serta kehidupan sosialnya.
“Lumayan ngebebanin dalam karir dan juga sosal yang gue punya, gue jadi introvert banget, gue jadi malu. Pernah di fase gue emang yaudah gue gamau ngobrol sama orang karena takut kayak kalo gue ngobrol ‘dia bakal ngomongin itu gak ya,’ atau ‘dia bakal mandang gue kayak gitu gak ya?’,” pungkas Devano.