Suara.com - Anak Iis Dahlia, Devano Danendra mengungkap alasannya membuat beberapa tato di tubuhnya. Hal ini berhubungan dengan kesehatan mentalnya.
Dia mengaku melakukan hal tersebut setelah kondisi mentalnya yang pernah drop.
Adik tiri Salshadilla Juwita tersebut mengaku sering menyakiti diri-sendiri setiap kali merasa stres. Jadi, dia mencari rasa sakit dengan membuat tato.
Diungkap oleh Devano, dia rupanya sangat menikmati rasa sakit yang ditimbulkan dari proses pembuatan tato.
Baca Juga: Diam-Diam Bikin Tato, Devano Danendra Ungkap Reaksi Iis Dahlia
"Cuman tato tuh apa ya, menurut gue adalah hal yang menyenangkan dibanding kita menyakiti yang lain gitu," ungkap Devano melalui YouTube Kembal Palevi, dikutip pada Sabtu (25/5/2024).
"Menato tuh rasa sakit yang paling menyenangkan gitu," lanjut mantan kekasih Naura Ayu tersebut.
Dulu, Devano Danendra selalu melukai dirinya sendiri setiap kali merasa stres. Hingga kemudian dia berhenti setelah membuat tato.
"Gue tuh waktu di zaman itu pernah memang stres banget. Gue sering nyakitin diri sendiri dengan cutting, segala macam lah gitu," tuturnya.
"Dan tato itu adalah alasan gue (bertahan) sampai sekarang, kenapa gue nato ya daripada gue ngutting (melukai diri-sendiri), mending tato, sama rasanya," imbuhnya.
Baca Juga: Azizah Salsha Ditegur Gegara Pakai Baju Ketat, Pratama Arhan Dikhawatirkan Tanggung Dosa
Ditanya soal penyebab stres, Devano Danendra menjawab banyak, salah satunya masalah keluarga.
Aktor muda kelahiran 2002 itu rupanya merasa terbebani dengan nama besar ibunya, Iis Dahlia.
"Lumayan ngebebanin dalam karier dan juga sociality yang gue punya. Gitu aja, jadi gue jadi lumayan introvert banget, gue jadi malu," jelasnya lebih lanjut.
Devano mengatakan bahwa level stresnya dulu sudah sampai di tahap takut bertemu dan berbincang dengan orang lain.
"Pernah di fase, ya udah gue nggak mau ngobrol sama orang, takut," kata Devano.
"Lebih ke takut kayak nih kalau gue ngobrol, dia bakal ngomongin itu nggak ya atau dia ngobrol, dia bakal mandang gue seperti itu nggak ya, gitu," pungkasnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah