Suara.com - Hanung Bramantyo kembali membuat film yang langsung dianggap kontroversial dari judulnya, yaitu Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, adaptasi novel karya Muhidin M. Dahlan.
Sebelum Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, sejumlah film Hanung Bramantyo telah beberapa kali menuai kritik. Berikut daftar film Hanung Bramantyo yang kontroversial:
1. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Perempuan Berkalung Sorban bisa dibilang merupakan salah satu film pertama yang mengambil latar pesantren. Namun film Hanung Bramantyo tersebut diprotes penyunting novel "Perempuan Berkalung Sorban" hingga Sekjen PBNU.
Baca Juga: Belajar Ngaji demi Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Aghniny Haque Buat Eyang Menangis
Perempuan Berkalung Sorban sendiri menceritakan tentang putri kiai terpandang (Revalina S. Temat) yang menikah dengan putra kiai pesantren tetangga (Reza Rahadian). Namun putra kiai pesantren tetangga digambarkan suka mabuk dan main perempuan.
Hanung lantas dianggap gagal menyampaikan isi novelnya oleh penyunting "Perempuan Berkalung Sorban", Hindun Anisah. Sekjen PBNU Endang Turmudi pun menyayangkan Hanung menggambarkan pesantren sebagai institusi pendidikan agama yang kolot.
2. ? (2011)
Sementara film ? (dibaca Tanda Tanya) karya Hanung Bramantyo ditentang Front Pembela Islam (FPI). Bahkan umat Islam diharamkan nonton film ? karena dianggap menyesatkan.
Salah satu protes FPI adalah karakter Menuk (Revalina S. Temat), perempuan muslim yang bekerja di restoran babi. Film ? memang mengisahkan tentang toleransi agama dari lima tokoh utama dengan keyakinan berbeda.
Baca Juga: Tadinya Antusias, Nugie Sempat Ragu Bintangi Tuhan Izinkan Aku Berdosa karena Lakoni Adegan Panas
Meski begitu, film ? mendapat dukungan dari Yenny Wahid putri Gus Dur. Film ? akhirnya juga bisa tayang di bioskop setelah Hanung Bramantyo mendatangi MUI dan memotong beberapa adegan.
3. Cinta Tapi Beda (2012)
Lagi-lagi soal agama, film Cinta Tapi Beda diprotes karena mengisahkan pasangan berbeda keyakinan. Kala itu Hanung Bramantyo yang menyutradarai film Cinta Tapi Beda bareng Hestu Saputra diprotes masyarakat Minangkabau.
Pasalnya Hanung Bramantyo menghadirkan karakter Diana, perempuan beragama Katolik yang orangtuanya menetap di Padang. Masyarakat Minang tersinggung karena mereka identik dengan Islam, sementara Hanung Bramantyo membantah menggambarkan Diana sebagai perempuan dari suku tertentu.
Kontroversi tersebut membuat Hanung dilaporkan atas dugaan menanamkan kebencian terhadap salah satu suku. Film Cinta Tapi Beda kala itu juga ditarik dari peredaran di bioskop.
4. Soekarno (2013)
Sedangkan film Soekarno mendapat protes dari Rachmawati Soekarnoputri. Putri Soekarno alias Bung Karno tersebut sampai melayangkan somasi karena menilai film Soekarno tidak sesuai fakta.
Dalam film Soekarno, Rachma tak senang melihat Soekarno digambarkan 'bermain' dengan perempuan yang lebih muda saat masih punya istri. Bung Karno juga digambarkan 'tunduk' pada Jepang.
Selain itu, Rachmawati Soekarnoputri tidak setuju Ario Bayu memerankan Soekarno. Di mata Rachma, Ario Bayu adalah anak muda yang tidak tahu sejarah bangsanya sendiri.
5. Gending Sriwijaya (2013)
Selanjutnya Film Gending Sriwijaya menuai protes dari budayawan dan peneliti sejarah di Sumatera Selatan. Pasalnya alur film Gending Sriwijaya dianggap menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Selain itu, pakaian songket dan kemben yang dikenakan bintang film garapan Hanung Bramantyo tersebut dianggap keliru. Kemben ditegaskan bukan pakaian sehari-hari masyarakat di masa itu, melainkan pakaian khusus untuk mandi di sungai.
Film Gending Sriwijaya merupakan kerja sama Hanung Bramantyo dan Pemprov Sumsel menggunakan dana APBD sebesar Rp11 miliar. Film berjenis dokumenter itu kemudian dikelola Badan Aset Daerah.
6. Hijab (2015)
Film Hijab menampilkan Zaskia Adya Mecca istri Hanung Bramantyo yang bermain sekaligus menjadi produser. Film Hijab diprotes karena dianggap tidak merepresentasikan perempuan yang sebenarnya.
Film Hijab mendapat protes dari Hanum Salsabiela Rais, putri Amien Rais sekaligus penulis 99 Cahaya di Langit Eropa. Hanum bahkan menuding Hanung sebagai anggota Jaringan Islam Liberal (JIL).
7. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2024)
Yang terbaru, film garapan Hanung Bramantyo berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Meski judulnya sudah diubah dari Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur, tetapi masih banyak yang menganggapnya kurang etis.
Hanung Bramantyo telah mengalami kesulitan ketika menawarkan film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ke beberapa produser. Kebanyakan produser, bioskop, maupun OTT tidak menerimanya karena takut akan menjadi kontroversi.
Begitupun ketika memilih pemeran utama film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Sebelum Aghniny Haque, banyak aktris mundur karena tak mau ambil resiko mengingat judul maupun ceritanya cukup mudah memancing kritik.
Itu dia sederet film Hanung Bramantyo yang kontroversial. Sudah nonton film yang mana aja nih?
Kontributor : Neressa Prahastiwi