Scarlett Johansson Marah ke OpenAI, Gunakan Suara Mirip Dirinya Tanpa Izin

Eliza Gusmeri Suara.Com
Rabu, 22 Mei 2024 | 12:08 WIB
Scarlett Johansson Marah ke OpenAI, Gunakan Suara Mirip Dirinya Tanpa Izin
Scarlett Johansson. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris terkenal Scarlett Johansson marah besar pada OpenAI, perusahaan yang membuat teknologi kecerdasan buatan. Johansson menuduh OpenAI menggunakan suara yang mirip dengan suaranya untuk chatbot mereka, ChatGPT, tanpa izin.

Johansson, Senin, 20 Mei mengungkapkan bahwa OpenAI menciptakan suara yang sangat mirip dengan suaranya, meskipun dia sudah menolak tawaran mereka untuk menjadi pengisi suara chatbot tersebut.

Johansson sangat terkejut dan marah ketika mendengar suara 'Sky', versi terbaru dari ChatGPT. Dia mengatakan bahwa teman-temannya, keluarganya, dan bahkan media tidak bisa membedakan suara 'Sky' dengan suaranya.

Menurut Johansson, CEO OpenAI, Sam Altman, sudah mendekatinya pada bulan September lalu untuk menawarkan pekerjaan sebagai pengisi suara ChatGPT, tapi dia menolak tawaran tersebut.

Johansson juga menuduh Altman sengaja membuat suara itu mirip dengannya, dengan menyindir lewat cuitan yang merujuk pada film "her" di mana Johansson menjadi pengisi suara AI.

Baca juga;

Profil Billkin Putthipong, Pemeran M di Film How to Make Millions Before Grandma Dies

Segera Rilis! Ini Sinopsis Film Ayo Balikan, Sekuel Ayo Putus

Ia mengambil langkah menyewa pengacara untuk menyelidiki bagaimana OpenAI membuat suara 'Sky'.

Sementara Sam Altman, dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters, membantah suara 'Sky' adalah suara Johansson.

"Suara Sky bukanlah suara Scarlett Johansson, dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyerupai suaranya. Kami sudah menghentikan penggunaan suara Sky dalam produk kami untuk menghormati Johansson. Kami minta maaf karena tidak berkomunikasi lebih baik," kata Altman dilansir dari Asiaone, 22 Mei 2024.

Saat ini, Orang-orang di Hollywood khawatir tentang bagaimana hak suara dan gambar mereka akan digunakan setelah teknologi AI bisa membuat suara dan gambar yang sangat mirip dengan aslinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI