Film Dokumenter Burning Sun Trending, Terungkap Skandal Mengerikan di Industri K-Pop

Eliza Gusmeri Suara.Com
Selasa, 21 Mei 2024 | 13:33 WIB
Film Dokumenter Burning Sun Trending, Terungkap Skandal Mengerikan di Industri K-Pop
Film dokumenter Burning Sun (Youtube/BBC World Service)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Luka lama industri hiburan Korea Selatan kembali tergores dengan rilisnya dokumenter BBC "Burning Sun: Exposing the Secret K-pop Chat Groups" pada 19 Mei 2024.

Film ini menguak kembali skandal Burning Sun yang menggemparkan publik pada 2019, kali ini dengan detail yang lebih mengerikan dan melibatkan nama-nama besar di industri K-pop.

Lebih dari sekadar kekerasan dan narkoba, Burning Sun terungkap sebagai sarang pelecehan seksual dan eksploitasi wanita.

Dokumenter ini membedah isi grup chat para selebriti, termasuk Seungri BIGBANG, Jung Joon-young, dan Choi Jong-hoon, yang berisi pertukaran video pelecehan seksual tanpa izin, percakapan misoginis, dan rencana kriminal.

Baca juga:

Film Dokumenter 'Burning Sun': Ungkap Skandal Terbesar Industri K-Pop

Jasa Besar Goo Hara Ungkap Skandal Burning Sun Sebelum Meninggal, Sosok Pemberani Jadi Saksi Kunci

Terungkapnya sisi gelap ini bagaikan bom waktu yang meledak di tengah gemerlapnya industri K-pop. Publik Korea Selatan, yang sebelumnya dilanda kekecewaan, kini meluapkan amarah mereka di media sosial.

Tagar terkait dokumenter ini menduduki puncak trending, dengan netizen menuntut keadilan bagi para korban dan reformasi menyeluruh di industri hiburan.

Kasus ini membuka kotak pandora tentang budaya misogyny dan eksploitasi yang masih mengakar di balik gemerlapnya dunia K-pop.

Dokumenter Burning Sun menjadi pengingat keras bahwa di balik layar para idola, tersembunyi realitas kelam yang harus dihadapi para perempuan.

Skandal ini tak hanya mengguncang Korea Selatan, tetapi juga penggemar K-pop di seluruh dunia.

"Burning Sun" telah menjadi tamparan keras bagi industri hiburan Korea Selatan, dan membuka mata publik terhadap realitas kelam di balik layarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI